Menuju konten utama

Menkes: Vaksinasi COVID-19 Indonesia Tembus 1,3 Juta per Hari

Pemerintah diklaim telah berhasil mencapai target 1,31 juta dosis penyuntikan vaksinasi COVID-19 per hari

Menkes: Vaksinasi COVID-19 Indonesia Tembus 1,3 Juta per Hari
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pegawai pusat perbelanjaan saat vaksinasi massal di Pullman Bandung Grand Central Hotel, Bandung, Jawa Barat. Kamis (24/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pemerintah telah berhasil mencapai target 1,31 juta dosis penyuntikan vaksinasi COVID-19 per hari yang berlangsung pada Sabtu (26/6/2021).

"Indonesia berhasil melakukan 1,3 juta vaksinasi per hari yang dicapai kemarin. Terima kasih untuk TNI/Polri, pemerintah daerah, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (27/6/2021) dikutip Antara.

Ia mengatakan pencapaian target itu lebih awal dari yang ditetapkan Presiden Joko Widodo yaitu mulai di bulan Juli 2021. Menurut Budi target vaksinasi tersebut dicapai berkat usaha optimal dan gotong royong dengan semua pihak terkait yang turut membantu.

Menurutnya, kenaikan tersebut terutama ditopang oleh operasi 1 juta vaksinasi yang digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia oleh TNI/Polri.

“Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus sehingga mengurangi lonjakan kasus dan membawa kita keluar dari pandemi. Salah satu strategi pemerintah adalah mengupayakan ketersediaan vaksin dan mempercepat program vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat terlindungi,” ujarnya.

Per tanggal 26 Juni 2021, kata Budi, vaksinasi dosis pertama telah dilakukan pada lebih dari 27 juta orang dan vaksinasi dosis kedua pada lebih dari 13 juta orang. Kemenkes terus berupaya meningkatkan percepatan vaksinasi, salah satunya dengan membuka vaksinasi massal bekerja sama dengan semua elemen masyarakat.

Selain itu, Kemenkes juga telah mengeluarkan Surat Edaran yang menginstruksikan seluruh pos pelayanan vaksinasi, Unit Pelaksana Teknis di bawah Kemenkes, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), RS Vertikal, Poltekkes, di seluruh Indonesia untuk melakukan vaksinasi kepada semua target sasaran tanpa memandang domisili atau tempat tinggal pada KTP.

Dikatakan Budi, pemerintah juga terus mengupayakan ketersediaan vaksin baik lewat skema multilateral maupun bilateral demi mencukupi stok yang ada saat ini dan menjaga laju vaksinasi tetap tinggi di angka 1 juta dosis per hari.

“Jadi, saya undang seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena hanya dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, kita dapat keluar dari pandemi,” kata Budi.

Budi berterima kasih kepada tenaga kesehatan, baik itu dokter, petugas laboratorium, perawat, supir ambulance, dan relawan, atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan di situasi seperti saat ini.

“Kami akan terus berupaya untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia,” katanya.

Vaksin adalah unsur penting dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit menular dari waktu ke waktu, termasuk pandemi COVID-19 kali ini.

Sejarah mencatat, vaksin adalah unsur penting dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit menular yang berulangkali terjadi dalam peradaban manusia dari waktu ke waktu

“Dulu pada waktu sebelum vaksin ditemukan, kematian karena penyakit menular seperti campak, difteri, dan pneumonia, banyak sekali,” kata dokter yang juga pakar imunisasi, dr. Jane Soepardi, MPH., dikutip dari situs resmi Satgas Penanganan COVID-19.

“Dengan lahirnya vaksin-vaksin ini, penyakit-penyakit menular berbahaya tersebut sudah hilang, walaupun masyarakat sering tidak menyadarinya,” tambahnya.

Maka dari itu, Dokter Jane mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak menolak vaksin COVID-19 yang sedang diupayakan pemerintah, dengan harapan bisa segera mengakhiri pandemi.

“Jadi masyarakat kita harus terus-menerus diberi pengetahuan tentang penyakit apa saja yang berhasil dicegah dengan [vaksin] imunisasi. Jangan sampai nanti lupa lalu menghindari vaksin sehingga muncul kembali penyakit-penyakit lama,” tuturnya.

“Masyarakat harus mengetahui vaksin jauh berbeda dengan obat. Karena vaksin akan diberikan kepada orang sehat, oleh sebab itu syarat vaksin dibuat sangat ketat. Jadi lebih baik jangan sampai tertular COVID-19, dan kalau kita beruntung mendapat imunisasinya, jangan ditolak, justru bersyukur kalau mendapat vaksin COVID-19,” lanjut Dokter Jane.

Satgas Covid-19 juga menekankan meskipun vaksin akan datang, kita harus tetap disiplin menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman). Mari kita praktikkan 3M tersebut sebagai satu-kesatuan karena 3M ini satu paket.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya