tirto.id - Pemerintah akan menerima bantuan vaksin COVID-19 dari GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization) pada akhir Februari - awal Maret 2021. Indonesia diperkirakan akan mendapatkan sekitar 54 juta dosis vaksin dari bantuan tersebut.
"Diharapkan bahwa minimal 54 juta dosis, maksimal bisa menjadi 108 juta dosis vaksin gratis bisa kita dapatkan dari GAVI dan berita baiknya mungkin itu bisa datang lebih cepat either akhir Februari atau di awal Maret," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers dari Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/1/2021).
GAVI menawarkan setidaknya beberapa kandidat vaksin yang bisa digunakan. Beberapa vaksin tersebut adalah Pfizer, AstraGeneca, Moderna atau Novavax. Sampai saat ini, baru Pfizer dan AstraGeneca yang sudah mendapat izin penggunaan darurat vaksin di sejumlah negara.
Pemerintah kini tengah mencari vaksin yang tepat untuk kebutuhan Indonesia. Namun Indonesia bersyukur karena vaksin-vaksin tersebut bisa digunakan untuk warga usia lanjut.
"Kami sekarang lagi berdiskusi, juga berdiskusi dengan Pak Menko jenis apa yang mau kita mau ambil karena vaksin-vaksin ini bapak ibu ini bisa diberikan di atas usia 60 tahun," kata Budi.
Indonesia sebelumnya resmi menyatakan bergabung dalam proyek GAVI untuk pengadaan vaksin COVID-19. Pemerintah diperkirakan akan mendapat sekitar 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI.
Formulir tersebut ditandatangani dua kali. Sebelumnya pemerintah sudah meneken formulir A yang berisi target pemberian vaksin, kesepakatan pembagian biaya, sampai kesiapan rantai dingin untuk logistik vaksin pada 7 Desember 2020. Kemudian, pemerintah menandatangani formulir B untuk konfirmasi keikutsertaan dalam program tersebut.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz