tirto.id - Sejumlah lembaga survei intens mengeluarkan jajak pendapat soal elektabilitas calon gubernur (cagub) dan calon bupati (cabup) di berbagai daerah. Sebagai salah satu wilayah dengan basis pemilih yang gemuk, Provinsi Jawa Timur, jadi salah satu target survei yang populer di pemilihan kepala daerah (Pilkada) ini.
Namun, menjelang hari pencoblosan, yang dijadwalkan akan digelar tanggal 27 November nanti, temuan survei politik terkait tingkat keterpilihan calon kepala daerah tak jarang dibuat-buat. Bahkan ada juga survei yang dinarasikan tidak sesuai dengan aslinya, atau diberi narasi yang dilebih-lebihkan.
Sebuah akun TikTok bernama “sapijagad82” (arsip) misalnya, menyebarkan video hasil survei Poltracking Indonesia di Pilkada Jawa Timur, yang disebut menunjukkan hasil survei cagub nomor 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans), unggul di antara pasangan calon lainnya, yakni Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak dan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim.
Klip itu memperlihatkan rekaman Risma dalam suatu acara, dan diberi keterangan bahwa Risma unggul dengan persentase 63,6 persen.
“Lembaga survei Poltracking Indonesia, Kamis 19 September 2024, terdapat peta sebaran yang menempatkan pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta unggul jauh dibandingkan dengan pasangan calon gubernur lainnya di Provinsi Jawa Timur,” kata narator video.
Lebih lanjut, video berdurasi 2 menit tersebut juga memperlihatkan tangkapan layar hasil survei berlogo Poltracking Indonesia terhadap 1.200 responden, yang dilakukan selama 4 – 10 September 2024.
Hingga Jumat (8/11/2024), unggahan bertanggal 20 Oktober 2024 ini sudah dibagikan ke 276 orang dan disukai oleh 1.631 orang, serta memperoleh 333 komentar. Para pengguna TikTok tampak mempercayai keterangan unggahan ini dan melontarkan komentar bahwa Risma menang.
Namun, benarkah isi survei tersebut?
Penelusuran Fakta
Setelah menyaksikan video sampai tuntas, Tim Riset Tirto menjumpai bahwa informasi yang disampaikan dalam video yakni berdasarkan peta sebaran agama, dalam konteks ini yakni responden beragama Protestan dan Katolik.
Untuk mengonfirmasi narasi itu, Tirto pergi mengunjungi situs resmi Poltracking, dan memasukkan kata kunci “Pilkada Jawa Timur” di laman tersebut.
Kami mencoba menilik rilis survei Poltracking periode 4 – 10 September 2024, seperti disebut dalam unggahan. Bersebrangan dengan takarir unggahan ini, hasil jajak pendapat itu secara umum mengungkap kandidat cagub nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, memiliki persentase elektabilitas tertinggi.
“Dalam simulasi surat suara pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (57,3 persen), diikuti pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (22,7 persen) dan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim (2,2 persen),” bunyi temuan survei Poltracking yang melibatkan 1.200 warga Jatim ini.
Saat menelisik lebih detail, berdasarkan latar belakang agama, spesifiknya Protestan dan Katolik, tingkat keterpilihan Risma-Gus Hans memang unggul, di mana persentasenya mencapai 63,6 persen.
“Berdasarkan agama, pemilih Islam cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Sedangkan, pemilih Protestan & Katolik cenderung kepada Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta,” begitu bunyi temuannya.
Hal itu senada temuan Poltracking di kalangan responden yang dekat dengan organisasi Islam, Muhammadiyah. Diketahui sebanyak 60 persen pemilih yang dekat dengan Muhammadiyah mengaku mereka memilih pasangan Risma-Gus Hans.
Artinya, preferensi terhadap Mantan Walikota Surabaya ini populer di kalangan pemilih beragama Protestan dan Katolik, dan mereka yang dekat dengan Muhammadiyah. Sementara secara umum, di antara warga Jatim, Khofifah-Emil merupakan pasangan dengan tingkat keterpilihan paling tinggi. Klaim unggahan, di sisi lain, membuat seolah-olah Risma unggul secara keseluruhan di survei elektabilitas dalam kontestasi Pilkada Jatim, bukan dalam konteks latar belakang pemilih.
Survei Poltracking terbaru pada Oktober 2024 juga menunjukkan bahwa Khofifah bertahan di urutan paling depan, bahkan persentasenya melesat ke level 67,5 persen, dari sebelumnya 57,3 persen pada bulan sebelumnya. Sementara elektabilitas Risma-Gus Hans naik tipis, dari 22,7 persen selama September 2024, menjadi 24,6 persen pada Oktober 2024.
Selain berdasarkan survei Poltracking, seperti yang dirangkum oleh CNN Indonesia, petahana Khofifah-Emil diketahui unggul dalam pagelaran Pilkada Jatim, menurut jajak pendapat lembaga lainnya, seperti Indikator Politik dan Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video utuh yang disertakan dalam unggahan mengungkap hasil survei elektabilitas calon gubernur (cagub) Jatim berdasarkan agama dan organisasi Islam.
Secara umum, survei Poltracking periode 4 – 10 September 2024, menunjukkan bahwa kandidat cagub nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, memiliki persentase elektabilitas tertinggi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur.
Sementara pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta populer di kalangan pemilih beragama Protestan dan Katolik, dan mereka yang dekat dengan Muhammadiyah.
Dengan demikian, unggahan dengan takarir yang menggambarkan seolah Risma unggul di kontestasi Pilkada Jatim bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty