tirto.id - Museum MACAN membuat inisiatif untuk tetapi memberi edukasi seni melalui platform digital daring di tengah pandemi COVID-19 yang mewabah di hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.
Walaupun ditutup demi keamanan dan kesehatan bersama, karya seni di Museum MACAN tetap dapat dinikmati dari rumah dengan gerakan #MuseumfromHome.
“Bulan ini, tim Museum MACAN meluncurkan Museum dari Rumah, kompilasi berbagai bahan dan kegiatan yang menginspirasi untuk dilakukan saat bekerja dan belajar dari rumah,” ujar Kepala Edukasi dan Program Publik Museum MACAN Aprina Murwanti melalui situs Museum MACAN.
Kabar baik ini salah satunya diinformasikan melalui akun Instagram resmi Museum Macan sehingga masyarakat masih dapat menikmati seni dari rumah selama masa karantina diri.
“Lihat, dengar, pelajari seni dari rumah sendiri! Klik link di bio untuk ‘mengunjungi’ pameran-pameran Museum Macan, mendengar karya dalam koleksi MACAN,” tulis pihak pengelola Museum Macan di postingannya.
Selain itu, dengan mengunjungi pameran daring Museum MACAN ini, para penikmat seni daring juga dapat mengunduh materi dan mencetaknya untuk berkreasi selama di rumah.
Melansir Antara, pameran yang dapat dinikmati pengunjung secara virtual meliputi “Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run?” dan “Julian Rosefeldt: Manifesto”.
Selain itu, para penikmat seni melalui program #MuseumfromHome tersebut dapat menikmati setidaknya 800 buah karya seni modern dan kontemporer Indonesia dan mancanegara.
“Program kami adalah respons positif terhadap situasi sosial yang sedang dihadapi dunia,” kata Direktur Museum MACAN Aaron Seeto.
Untuk menikmatinya, dapat langsung membuka website Museum MACAN pada museummacan.org/MuseumFromHome.
Tidak hanya itu, pembahasan terkait karya pilihan dalam koleksinya juga akan diunggah dalam setiap pekan melalui akun instagram resmi Museum MACAN.
Dengan hal ini, para pengunjung virtual bisa memperkaya informasi lewat panduan audio dari tim kuratorial museum tersebut.
Melalui Instagram, pengunjung juga dapat menikmati pameran virtual yang diunggah lewat kanal IGTV.
Selain itu, kanal Youtube Museum MACAN hadir dilengkapi dengan wawancara bersama perupa dan pembahasan karya pilihan hingga program wicara yang menampilkan profesional di bidang seni.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dinda Silviana Dewi