tirto.id - Dunia pendidikan penerbangan dalam negeri dinilai masih memiliki tantangan besar. Sebabnya, saat ini masih ada sebanyak 900 pilot yang belum mendapat pekerjaan. Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selepas Kampanye Keselamatan Penerbangan di Jakarta.
"Kita punya dua tantangan, satu itu kompetisi, bukan lagi antardaerah tapi global. Kedua, dalam dunia pendidikan kita menghadapi satu masalah besar di mana 900 pilot kita tidak mendapatkan lapangan pekerjaan," katanya, sebagaimana dilansir dari Antara, Minggu (4/12/2016).
Solusi untuk mengatasi masalah itu, menurut Budi, adalah meningkatkan kualitas pilot lewat program-program pelatihan untuk menambah keterampilan mereka. Pasalnya, sebagian pilot tidak diserap perusahaan penerbangan karena dinilai belum mumpuni.
"Apabila kita memberikan kompetensi, keterampilan tambahan kepada mereka, bisa diajak sebagai pilot-pilot yang memang dibutuhkan," katanya.
Dia menambahkan lulusan pendidikan pilot juga harus mengikuti proses, harus mau menerbangkan pesawat kecil sekelas Cessna Caravan atau ATR terlebih dulu, tidak bisa langsung menerbangkan pesawat berbadan lebar.
"Saya yakin banyaknya pilot yang menganggur karena enggak lulus tes, diharuskan melalui proses terlebih dahulu, enggak bisa langsung Boeing 737, harus mengerti syarat-syaratnya dulu," katanya.
Budi mengatakan pemerintah selanjutnya juga akan membatasi penerimaan tenaga pilot asing untuk memberikan kesempatan kerja lebih besar kepada pilot dari dalam negeri.
"Di sisi lain kita membatasi pilot asing yang beroperasi di Indonesia karena saya pikir, di satu sisi terbuka tapi kalau nyatanya kesempatan pilot kita berkurang, kurang bermanunggal," katanya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari