tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengevaluasi wacana penutupan 19 pintu tol yang direncanakan akan berlangsung selama Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Menhub, Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya sedang menggodok rencana tersebut selama seminggu ini.
"Saat ini kami belum pastikan 19 [tol] seperti apa. Dalam satu minggu kami akan evaluasi," ujar Budi Karya di Kompleks DPR RI Jakarta pada Selasa (24/7/2018).
Budi menjelaskan, pihaknya harus benar-benar mengambil keputusan yang tepat terkait dengan penutupan tol tersebut, baik untuk peserta Asian Games maupun untuk masyarakat Jakarta.
"Jadi gini, saya memang lagi berdiskusi dengan tim bahwa segala upaya untuk memberikan level of service. Satu sisi kami memberikan satu level of service yang baik kepada tamu-tamu kita, tapi kami juga harus memberikan suatu hal yang baik kepada masyarakat," ungkapnya.
Meskipun kebijakan rekayasa lalu lintas tol itu dibuat untuk mempercepat waktu tempuh para peserta Asian Games, namun Budi mengaku tidak ingin mengorbankan kenyamanan masyarakat umum.
Menurut Budi, pemerintah menargetkan 30 menit waktu tempuh dari wisma atlet Kemayoran ke lokasi pertandingan Asian Games, di Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Setengah jam dari tempat menginap dan ke tempat bertanding jangan terus kita membabi buta. Saya secara khusus sampaikan begitu, oleh karena itu, saya akan evaluasi apa-apa yang dilakukan karena kita juga punya tugas dua," ujarnya.
Penutupan 19 Tol akan Dibuat Dua Bagian
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihaknya mengusulkan agar penutupan 19 pintu tol selama Asian Games tersebut dilakukan sebanyak dua bagian.
Pertama, 10 pintu tol akan ditutup secara permanen pada pukul 06.00 hingga 17.00 WIB, yaitu Ancol Barat, Jembatan Tiga 1, Angke 2, Tanjung Duren, Off Ramp RS Harapan Kita, Slipi 2, Podomoro, Rawamangun, Pedati, dan TMII.
Kedua, 9 pintu tol yang ditutup secara permanen pada pukul 12.00 hingga 21.00 WIB, yaitu Gedong Panjang 2, Jembatan Tiga 2, Angke 1, Jelambar 1, Slipi 1, Sunter, Jatinegara, Kebon Nanas, dan TMII.
"Usulan kami 19. Sebetulnya bukan 19, karena pagi hari itu 10 titik. Sore harinya kembalinya kan 9 titik. Nanti kami ada rapat di BPTJ," ucapnya.
Dalam rapat itu, BPTJ baru akan melaporkan hasil kajian kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Jadi, Kementerian PUPR kan lagi excercise. Setelah usulan kami lagi exercise, kami tunggu keputusan dari Kementerian PU. Kemarin udah uji coba," ucapnya.
Ia mengatakan, apabila usulan tersebut tidak memungkinkan maka akan ada rencana cadangan untuk merekayasa lalu lintas. "Misalnya kita menggunakan tenaga petugas kepolisian manual. Juga kami perlu lihat teman-teman kepolisian siap atau enggak," ujarnya.
Cara lainnya, kata dia, nantinya akan menggunakan wilayah ring road, yang setengahnya untuk masyarakat umum, sementara setengahnya lagi akan digunakan untuk kepentingan Asian Games.
"Iya jadi ada pembagian. Kan dia lingkarnya ada dua, kan jadi misalnya seperti itu. Tapi kita lihat masih banyak opsi," ucapnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto