Menuju konten utama

Mengenalkan Ponsel pada Anak & Hal yang Harus Dipertimbangkan

Apa hal-hal yang perlu dipertimbangkan orang tua, sebelum mengenalkan ponsel pada anak?

Mengenalkan Ponsel pada Anak & Hal yang Harus Dipertimbangkan
Ilustrasi keluarga bermain gadget bersama. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Anak-anak yang memegang ponsel saat ini sudah bukan hal aneh lagi, bahkan banyak orang tua yang langsung memberikan gawai/gadget pada balita sebagai cara untuk membuat anaknya tenang saat menangis atau rewel.

Apakah hal itu dibenarkan dalam ilmu parenting? memberi anak atau balita sebuah ponsel belum tentu salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Jadi, kapan atau di usia berapa sebaiknya anak diberi ponsel?

Sejak anak mampu meraih dan menggenggam benda di tangan, mereka akan berusaha untuk meraih gadget atau benda apapun yang ada di sekitarnya.

Apabila pertumbuhan anak dan balita sudah sampai ke tahap penasaran dan suka meraih benda apapun yang menarik perhatian, mulailah untuk mempertimbangkan apakah anak sudah pantas diberi ponsel atau gadget lainnya.

Umumnya usia balita (bawah lima tahun) adalah masa-masa awal anak mengenal ponsel. Di fase ini orang tua harus memberi pengertian bahwa ponsel bukanlah mainan dan benda itu sebenarnya adalah alat komunikasi, walau bisa juga digunakan sebagai mainan.

Beri contoh kepada anak bagaimana menggunakan ponsel dengan bijak, dan beri batasan waktu untuk memegang benda tersebut.

Orang tua pun jangan selalu menjinjing ponsel agar anak tidak mengira bahwa ponsel memang adalah kebutuhan yang wajib ada.

Apa yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mengenalkan Ponsel ke Anak

Ada beberapa pertimbangan bagi orang tua perihal kapan dan apa yang harus diperhatikan sebelum memutuskan memberi anak mereka sebuah ponsel. Merujuk laman PBS, berikut beberapa hal yang penting jadi pertimbangan:

1. Usia anak

Para ahli merekomendasikan agar orang tua menunggu hingga anak setidaknya berusia prasekolah untuk boleh memegang ponsel.

“Anak di bawah usia dua tahun belajar paling baik dari pengalaman dan interaksi dunia nyata,” jelas Dr. Carolyn Jaynes, seorang desainer pembelajaran untuk Leapfrog Enterprises seperti dilansir pbs.org.

“Namun pada usia tiga atau empat tahun, banyak anak yang bisa jadi pengguna media dan mengambil manfaat dari media elektronik yang berisi konten pendidikan yang sesuai usianya.”

Konten pendidikan untuk anak usia tiga tahun sering memakai strategi seperti mengulang ide, menyajikan gambar dan suara yang menarik perhatian, dan memakai suara anak dibanding suara orang tua. Tentu saja harus dengan pengawasan orang tua.

Dalam lingkup yang tidak diawasi, ahli tidak merekomendasikan pemberian smartphone atau tablet hingga setidaknya usia 11 – 13 tahun.

2. Bimbingan ortu

Rekomendasi para ahli adalah selalu ada keterlibatan orang tua dalam pengalaman anak menggunakan gadget.

Tujuannya adalah eksposure yang seimbang. Orang tua harus meletakkan media di area keluarga sehingga dapat dipantau langsung.

Jauhkan media dari kamar tidur atau lokasi yang orang tua tidak bisa memantau. Menonton bersama adalah hal yang disarankan.

3. Batasi waktu

Membatasi waktu anak-anak memegang ponsel atau gawai adalah pertimbangan lainnya.

“Rekomendasi waktu tidak lebih dari setengah jam per duduk untuk anak berusia empat hingga lima tahun. Tidak lebih dari satu jam per duduk untuk anak usia enam – tujuh tahun,” jelas Jeannie Galindo, supervisor teknologi instruksional untuk Distrik Sekolah Manatee County di Florida.

Dua jam untuk siswa SMP dan jika siswa menggunakan perangkat sebagai alat produktivitas maka waktu akan lebih lama.

Saran model pelepasan bertahap bisa diberlakukan oleh orang tua, jika anak membuktikan bahwa ia bertanggung jawab dan bisa memanfaatkan dengan bijaksana.

Perlu juga diingatkan risiko masalah kesehatan mata yang disebabkan terlalu banyak memandang ponsel atau gadget. Beberapa dokter menyarankan aturan 20-20-20: yakni setiap 20 menit, habiskan 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki.

4. Konten penting

Ada banyak konten khusus anak yang bisa diberikan kepada mereka. Ini penting diperhatikan oleh orang tua, selain masalah berapa lama anak memegang ponselnya.

Ortu sebaiknya belajar membedakan konten berbasis pendidikan dan hiburan. Perhatikan juga saran usia bagi anak yang ada di setiap konten. Ada banyak konten tentang pelajaran matematika dasar, ilmu dasar, belajar membaca, dan pendidikan lainnya.

Merujuk publications.aap.org , American Academy of Pediatrics merekomendasikan orang tua untuk mempertimbangkan hal berikut sebelum memberikan ponsel pintar untuk anak/balita:

    • Untuk apa anak menggunakan ponsel
    • Apa pertimbangan yang memberatkan Anda untuk tidak memberinya ponsel
    • Apa anak Anda menjadi pengguna telepon yang bertanggung jawab?
    • Apa cara lain mereka dapat terhubung dengan teman-teman?
    • Apakah Anda punya cara lain untuk menghubungi mereka selain ponsel
Dari berbagai hal di atas, pertimbangkan dengan bijak kapan waktu tepat bagi anak untuk diberi kesempatan menggunakan ponsel.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yandri Daniel Damaledo