Menuju konten utama

Mengenal Tradisi Melukat di Bali yang Dilakukan Banyak Artis

Apa itu tradisi melukat yang banyak dilakukan oleh para artis tanah air saat berlibur ke Bali?

Mengenal Tradisi Melukat di Bali yang Dilakukan Banyak Artis
Pemuka agama memercikan tirta kepada warga seusai melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada liburan Hari Raya Nyepi di air terjun Beji Griya Punggul, Badung, Bali, Sabtu (9/3/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.

tirto.id - Apa itu tradisi "melukat" yang belakangan ini banyak dilakukan oleh para artis tanah air saat berlibur ke Bali?

Masyarakat luas mulai mengenal prosesi melukat yang umum dilakukan oleh warga Hindu Pulau Dewata tersebut.

Misalnya Pevita Pearce, Jessica Iskandar, Nikita Willy, Cinta Laura Khiel, Raline Shah, Cita Citata juga Aura Kasih, Nora Alexandra dan beberapa lainnya. Para artis tersebut diketahui mengikuti tradisi melukat saat mengunggah beberapa foto di akun media sosial mereka.

Nikita Willy melakukan ritual melukat pada 2020 lalu di sebuah air terjun wilayah Sebatu, Ubud. Sama sepertinya, Raline Shah juga memilih air terjun yang letaknya jauh di tempat terpencil sebagai lokasi ia menjalani melukat.

Berbeda dengan Jessica Iskandar yang saat ini bermukim di Bali, ia memilih menjalani melukat di rumahnya, namun memanggil beberapa pemuka agama Hindu untuk memandunya.

Tradisi yang dimiliki oleh agama Hindu ini juga sempat dijalankan oleh Aura Kasih ketika berkunjung ke Pura Tirta Empul saat upacara melukat dilaksanakan. Ia masuk ke dalam kolam air suci bersama beberapa pengunjung lainnya.

Apa yang dimaksud dengan tradisi melukat?

Merujuk pada ejournal.ihdn.ac.id, melukat adalah salah satu rangkaian dalam ritual Tirtayatra atau melakukan perjalanan ke tempat-tempat suci untuk melakukan ritual persembahyangan, bermeditasi atau mengambil tirta (air suci).

Fenomena melukat ini mulai populer seiring gencarnya promosi wisata di wilayah Bali, dan banyaknya artis tanah air yang mengikuti ritual tersebut kemudian mengunggah foto mereka di media sosial.

Ritual tersebut ada di dalam kitab Sarasamuccaya 279, yang menjelaskan apa saja keutamaan Tirtayatra seperti berikut:

“sada daridrairapi hi cakyam praptum naradhipa, tirthabhigamanam punyam yajnerapi wicisyate”.

Artinya: Keutamaan tirtayatra sungguh suci, bahkan lebih suci daripada Yajnya dan mampu dilakukan oleh mereka yang miskin sekalipun. Dewasa ini dan di masa-masa yang akan mendatang, akan semakin banyak umat melakukan tirtayatra yang dirasakan kenikmatannya untuk mengurangi beban hidup keseharian yang penuh dengan tantangan (IB Dharmika, 2017 : 110).

Masyarakat umum mengartikan melukat sebagai tradisi penyucian diri atau pembersihan diri dengan mandi menggunakan air suci. Walaupun kegiatan itu masuk dalam kegiatan ibadah agama Hindu, akan tetapi para pendeta Hindu tidak melarang siapapun yang ingin ikut dalam ritual melukat.

Baik turis lokal maupun internasional yang melakukannya sebagai bagian dari wisata spiritual, mereka umumnya ingin memperoleh manfaat pembersihan diri baik fisik maupun spiritual. Manfaat ritual melukat konon dapat membersihkan jiwa dari hal negatif, kecemasan, mimpi buruk, refresing serta merasa lebih ringan usai pelaksanaan.

Lokasi Melukat di Bali

Beberapa lokasi di Pulau Bali yang sering menjalankan ritual melukat:

- Desa Pekraman Sebatu, Gianyar Bali

- Pura Tirta Empul di wilayah Tampak Siring

- Pesiraman Sebatu atau Pura Dalem Pingit Sebatu

- Pura Campuhan Windhu Segara

- Pura Gua Giri Putri di Nusa Penida

- Pura Taman Mumbul, Sangeh.

Baca juga artikel terkait MELUKAT atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani