tirto.id - Turnamen sepakbola akbar Piala Dunia FIFA Qatar 2022 telah dimulai. Selama 28 hari ke depan mulai dari 20 November sampai 18 Desember, sejumlah 32 tim nasional berbagai negara berebut tiket final dan memenangkan ajang bergengsi tersebut.
Pembukaan Piala Dunia kali ini dilangsungkan di stadion Al Bayt dan sebagai laga perdana mempertemukan Qatar vs Ekuador yang bergabung di Grup A.
Pertandingan fase grup akan berlangsung dari 20 November sampai 2 Desember. Setelah itu dilanjutkan dengan fase knockout yang berjalan dari 3-18 Desember.
Mengutip laman FIFA, Qatar telah mempersiapkan sebanyak 8 stadion utama yang dipakai sebagai tempat berlaga.
Selain Stadion Al Bayt, masih ada Stadion Khalifa International, Al Thumama, Ahmad Bin Ali, Lusail, 974, Education City, dan Al Janoub. Sebanyak 64 pertandingan tersebar di berbagai pertandingan tersebut
Profil Stadion Al BaytPara aktor tampil dalam upacara pembukaan sebelum pertandingan sepak bola grup A Piala Dunia antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Minggu, 20 November 2022. (AP Photo/Hassan Ammar)
Stadion Al Bayt menjadi tuan rumah dalam pembukaan Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Stadion ini berlokasi di Kota Al Khor yang berada sekira 35 kilometer arah utara Doha. Di dalamnya mampu menampung kurang lebih 60.000 penonton.
Mengutip laman Qatar 2022, penamaan "Al Bayt" terinspirasi dari orang-orang nomaden di Qatar yang memiliki kediaman berupa tenda berjuluk bayt al sha'ar.
Meski Al Bayt dibuat sebagai stadion ultra modern, namun turut menyertakan unsur tradisional tersebut melalui ornamen tenda yang diidentifikasi melalui pewarnaan garis-garis hitam dan putih di luar arena.
Struktur tenda yang menyelimuti stadion ini berukuran 372,5 x 310 meter dan punya tinggi 37 meter. Garis-garis hitam putih pada tenda menjadi lambang suku-suku Badui di Qatar yang memakai tenda serupa di masa lampau.
Meski di Qatar cukup panas suhu udaranya, namun berada di dalam stadion ini terasa sejuk. Konstruksi bangunan dirancang agar memungkinkan proses pendinginan tetap terwujud sekali pun di musim panas, dan tetap hangat di musim dingin.
Struktur atap stadion dapat ditarik dan terhubung dengan sistem ventilasi agar memberikan suhu optimal untuk penonton dan pemain. Atap stadion dapat melakukan proses buka atau tutup dalam waktu sekira 20 menit.
Interior Stadion Al Bayt didominasi warna merah dan sebagian kursi ditata mengikuti pola sadu. Semua kursi pada tingkat paling atas bersifat sementara dan bisa dibongkar.
Rencananya sebanyak 28.000 kursi di tingkat atas tersebut nanti dikirim ke negara-negara berkembang usai gelaran Piala Dunia 2022 selesai.
Posisi paling atas tersebut setelah dibongkar akan dijadikan hotel bintang 5. Di dalamnya juga meliputi fasilitas pusat perbelanjaan, restoran, gym, dan fasilitas lainnya.
Pembangunan dan peresmian Stadion Al BaytStadion al bayt. foto/Istockphoto
Pembangunan Stadion Al Bayt sudah dimulai sejak September 2015. Sekira 3 tahun berjalan, akhirnya stadion rampung pada tahun 2019.
Peresmian dan pertandingan inaugurasi dilangsungkan pada 30 November 2021 antara Qatar vs Bahrain, dengan hasil 1-0 untuk Qatar.
Anggaran yang dikeluarkan untuk stadion ini mencapai 770 juta euro atau sekitar Rp12,429 triliun.
Perancang bangunan diserahkan kepada oleh Albert Speer & Partner GmbH dan Dar Al-Handasah yang desainnya rampung pada 20 Juni 2014.
Sementara itu, kontraktor yang menangani pembangunannya dikerjakan Salini Impregilo Group, Cimolai, dan Galfar Al Misnad.
Stadion Al Bayt sebenarnya sudah siap semenjak awal tahun 2019. Hanya saja terjadi penundaan hingga akhirnya baru diresmikan pada 30 November 2019. Menurut situs Stadiumdb, penundaan tersebut karena terjadi masalah pada penyejuk udara.
Hal lain yang membuatnya tertunda diresmikan adalah masalah kesehatan dunia akibat pandemi Covid-19. Merebaknya kasus virus corona di tahun 2019 turut menjadi pertimbangan dalam penentuan peresmian stadion.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo