Menuju konten utama

Mengenal Sindrom Kompartemen dan Apa Penyebabnya?

Mengenal kompartemen atau compartmen syndrome dan apa saja penyebabnya? 

Mengenal Sindrom Kompartemen dan Apa Penyebabnya?
Sindrom Kompartemen. foto/istockphoto

tirto.id - Sindrom kompartemen (compartmen syndrome) adalah kondisi menyakitkan dengan potensi serius karena pendarahan atau pembengkakan di dalam kumpulan otot tertutup.

Penyebab sindrom ini di antaranya fraktur (patah tulang), trauma langsung jaringan otot, luka bakar, hingga perilaku olahraga berulang seperti berlari dan bersepeda.

Petrus Aprianto dalam artikel “Sindrom Kompartemen Akut Tungkai Bawah” menuliskan bahwa 75 persen sindrom kompartemen diawali fraktur.

Kasus ini sebagian besar terjadi pada pria berusia 30-35 tahun. Adapun tingkat perbandingan kasus terkena sindrom kompartemen pada pria dan wanita di usia yang sama, yakni 10:1.

Kinerja gangguan sindrom kompartemen dimulai dengan peningkatan tekanan dalam kompartemen. Keadaan ini kemudian membatasi aliran darah di area tersebut, dan berpotensi merusak otot serta saraf di sekitarnya.

Beberapa bagian tubuh yang biasanya dapat terkena sindrom kompartemen seperti kaki, lengan, dan tangan. Meskipun demikian, sindrom ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, yang memiliki kompartemen tertutup.

Penyebab Sindrom Kompartemen

Sindrom kompartemen dibagi 2 jenis: akut dan kronis. Pertama, sindrom kompartemen akut disebabkan beberapa keadaan seperti patah tulang, perban ketat (gips), luka bakar, hingga operasi perbaikan pembuluh darah rusak atau tersumbat.

Kemudian, beberapa gejala yang dapat dirasakan apabila seseorang terkena sindrom kompartemen akut sebagai berikut:

    • Mengalami rasa sakit hebat, khususnya ketika otot diregangkan.
    • Terasa nyeri di bagian yang terkena sindrom kompartemen.
    • Sesak di otot.
    • Mengalami sensasi kesemutan atau terbakar.
    • Bagian yang terkena sindrom kompartemen mengalami mati rasa. Tanda ini terjadi terutama pada kasus sindrom kompartemen parah, dan pertanda kerusakan permanen.

Kedua, sindrom kompartemen kronis biasanya terjadi pada orang muda yang melakukan olahraga berulang teratur seperti berlari dan bersepeda. Penyebab pasti terjadinya sindrom kompartemen jenis ini belum diketahui.

Website NHS menuliskan bahwa sebuah teori terkemuka menyatakan penyebab sindrom kompartemen kronis ialah pembengkakan otot selama latihan yang memengaruhi suplai darah ke seluruh kelompok otot.

Kemudian, beberapa gejala yang akan muncul apabila seseorang terkena sindrom kompartemen kronis sebagai berikut:

    • Mengalami nyeri kram ketika berolahraga di bagian tubuh yang kerap digunakan.
    • Terjadi pembengkakan atau otot tampak menonjol.
    • Mengalami sensasi kesemutan.
    • Daerah yang terkena sindrom kompartemen kronis menjadi pucat dan dingin.
    • Terjadi kesulitan menggerakan bagian tubuh yang terkena sindrom kompartemen kronis, terutama dalam kasus parah.

Perawatan Sindrom Kompartemen

Perawatan sindrom kompartemen akut adalah melalui prosedur bedah yang disebut fasciotomy darurat di rumah sakit. Dokter atau ahli bedah akan melakukan pemotongan kulit dan fasia di sekitar otot, supaya tekanan dalam kompartemen dapat berkurang.

Sementara itu, sindrom kompartemen kronis dapat dirawat dengan menghentikan olahraga pemicu gangguan tersebut, dan beralih ke aktivitas yang lebih ringan.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yandri Daniel Damaledo