Menuju konten utama

Mengenal Pekan Delima di Tunisia dan Apa Saja Keunikannya?

Pekan Delima diselenggarakan bertepatan dengan musim panen buah di Tunisia dan sudah berlangsung sejak awal November 2022.

Mengenal Pekan Delima di Tunisia dan Apa Saja Keunikannya?
Sejumlah pengunjung mengamati buah delima dalam acara “pekan delima” yang memamerkan hasil panen buah dan beragam makanan yang terbuat dari buah delima di Sidi Bou Said, yang terletak di sebelah utara Tunis, ibu kota Tunisia, pada 1 November 2022 (Xinhua/Adel Ezzine)

tirto.id - Masyarakat Tunisia memiliki festival unik yang dirayakan setiap tahun bernama Pekan Delima atau Pomegranate Week. Tahun ini, Pekan Delima dirayakan di Kota Sidi Bou yang merupakan ibu kota Tunisia, Afrika Utara.

Melansir Antara, festival tahunan itu sudah berlangsung sejak awal November 2022. Pekan Delima diselenggarakan bertepatan dengan musim panen buah tersebut.

Total panen buah delima di Tunisia tahun ini tercatat mencapai lebih dari 100.000 ton. Hal ini karena buah tersebut sangat populer di Tunisia sehingga produksinya begitu besar.

Hubungan buah delima dan Tunisia memang memiliki sejarah panjang. Melansir Tunisia Tourism, buah dengan nama ilmiah Punica granatum disebut oleh orang-orang Romawi sebagai punisian apple atau apel punisia.

Punisia sendiri adalah sebutan bagi orang-orang Fenesia (Phoenicians) yang tinggal di sebelah barat dengan ibu kota bernama Kartago. Orang-orang Fenesia kemudian memperkenalkan buah ini pertama kali di Tunisia, yang selanjutnya menyebar ke Italia.

Keunikan Pekan Delima di Tunisia

Ada beberapa hal unik terkait pekan delima yang diselenggarakan di Tunisia sejak awal November ini. Berikut Tirto menghimpun sejumlah informasi terkait Pekan Delima dan buah delima di Tunisia:

1. Produk makanan serba delima

Jumlah buah delima yang dipanen oleh masyarakat Tunisia selalu berlimpah. Seiring dengan banyaknya stok buah delima selama musim panen, maka banyak masyarakat yang mengolahnya menjadi berbagai macam hidangan dan masakan.

Mengutip Global Times, selama Pekan Delima para petani dan pabrik makanan ramai-ramai memamerkan hasil olahan buah delima. Beberapa jenis makanan mulai dari manisan, selai, dan makanan tradisional lainnya.

2. Dijadikan peribahasa

Masyarakat Tunisia sangat menyukai buah delima sehingga menciptakan peribahasa dari hal itu. Salah satu peribahasa yang paling terkenal berbunyi "farrek la rommana" yang artinya meletupkan buah delima.

Ini merujuk pada tekstur buah delima yang berbiji sehingga menimbulkan bunyi meletup jika dikunyah. Secara harafiah, peribahasa ini berarti "membicarakan suatu masalah secara terus terang dan terperinci."

Sikap farrek la rommana adalah gambaran mayoritas sikap orang Tunisia yang terus terang dan tidak suka menyembunyikan sesuatu.

3. Delima lambang kesuburan

Bagi masyarakat Tunisia, buah delima dipercaya sebagai simbol kesuburan. Buah ini muncul dalam atribut Tanit, yaitu sosok dewi agung di Kartago.

Banyak prasasti-prasasti peninggalan kuno Tunisia yang menggambarkan buah delima ini, baik yang berkaitan dengan Tanit maupun tidak.

4. Daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara

Pekan Delima merupakan salah satu momen yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara ke Tunisia.

Festival Pekan Delima sendiri berlangsung ketika memasuki musim panen yang bertepatan dengan musim gugur.

Oleh karena itu, tidak heran jika Tunisia akan dipenuhi turis dari berbagai belahan negara begitu memasuki musim gugur.

Baca juga artikel terkait WISATA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora