tirto.id - Pernahkah mengalami saat tertidur, roh yang ada dalam tubuh Anda bergerak bebas dan melayang ke atas, sementara fisik Anda tertinggal sendirian di tempat tidur? Kemudian Anda berbalik dan mengamati diri Anda sedang tidur nyenyak.
Mungkinkah ini menjadi hal nyata tentang keberadaan jiwa atau benarkah itu sebagai bukti adanya kehidupan setelah kematian?
Pengalaman Roh Keluar dari Tubuh
Seperti dilansir Medical News Today, pengalaman roh keluar dari tubuh atau Out of Body Experiences (OBEs) bervariasi.
Beberapa terdiri dari sedikit lebih perasaan sekilas bahwa tubuh dan pikiran telah lepas, sementara yang lain menceritakan kisah melayang jauh dari tubuhnya dan melakukan perjalanan ke dataran dunia lain.
Bagaimanapun, OBEs telah memikat umat manusia selama berabad-abad, memasuki cerita rakyat, kepercayaan spiritual, dan mitologi.
Pada abad ke-19, misalnya, roh keluar dari tubuh menjadi topik populer dalam gerakan sastra romantis, dan tidak mengherankan, hal itu dibicarakan dengan penuh semangat oleh para peneliti psikis awal.
Menurut survei, sekitar 10 persen populasi pernah mengalami roh keluar dari jasad atau tubuh, setidaknya sekali. Jadi pasti akan ada lebih dari itu orang-orang yang memiliki keinginan untuk hidup selamanya atau imajinasi yang berlebihan.
Meskipun secara historis, sebagian besar penelitian tentang OBEs berasal dari sains yang kurang dapat perhatian, tetapi penelitian ini telah menarik perhatian yang lebih serius selama beberapa tahun terakhir.
Situs Live Sciencemewartakan, gagasan bahwa manusia dapat meninggalkan tubuh mereka selama keadaan mimpi itu adalah sesuatu yang ketinggalan zaman.
Banyak orang, termasuk dukun di seluruh dunia, percaya bahwa berkomunikasi dengan kecerdasan kosmik melalui penglihatan dan mimpi nyata yang dialami selama proyeksi astral, juga dikenal sebagai pengalaman roh keluar dari tubuh adalah hal yang mungkin terjadi.
Pemicu OBEs / Roh Keluar dari Tubuh Secara Spontan
Ada berbagai faktor yang dapat memicu roh keluar dari jasad (OBEs) secara spontan. Ini termasuk:
- Tidur: OBEs spontan paling sering dilaporkan terjadi tepat sebelum tidur atau sebelum bangun. Biasanya terjadi ketika seseorang tidur tidak terlalu nyenyak, alasannya karena kebisingan, stres, atau penyakit.
- Kegiatan fisik: OBEs juga telah dilaporkan terjadi selama melakukan aktivitas ekstrim.
- Pengalaman mendekati kematian (Near Death Experiences/NDE): OBEs terkadang muncul pula bersamaan dengan penglihatan "cahaya di ujung terowongan".
- OBEs spontan lainnya telah dilaporkan terjadi selama meditasi, kecelakaan yang tidak mengancam jiwa, anestesi, hipnosis, kelahiran anak, ketika tercekik, setelah ditembak, saat menari atau berbicara.
Seperti yang diceritakan oleh seorang petugas polisi Kolonel Dan Fulgham (36 tahun), dia pernah mengalami roh keluar dari tubuh selama berada di tempat kerja pada malam pertama.
"Ketika saya dan tiga petugas lainnya menghentikan kendaraan dan mulai mendekati tersangka… saya takut. Saya segera keluar dari tubuh saya dan naik ke udara mungkin 20 kaki di atas tempat kejadian. Saya tetap di sana, sangat tenang, sementara saya mengamati seluruh prosedur - termasuk melihat diri saya sendiri melakukan apa yang telah dilatih untuk saya lakukan," ujar Fulgham.
“Saya ada di sana. Tapi saya, seperti, tidak ada di sana. Saya mengambang. Saya melihat diri saya sendiri dari luar diri saya," lanjutnya.
Menginduksi OBEs
Dari sudut pandang ilmiah, OBEs yang diinduksi menawarkan gambaran yang lebih menarik tentang dasar fisik OBEs, termasuk:
1. Obat-obatan: Obat halusinogen, dan halusinogenik disosiatif pada khususnya, seperti DMT, MDA, LSD, dan ketamin dapat menimbulkan OBE yang diinduksi.
2. Kehilangan atau kelebihan sensorik: Informasi sensorik yang terlalu sedikit (tangki apung atau mendengarkan white noise) atau terlalu banyak (penyiksaan) juga dapat memicu mereka.
3. Kekuatan G-force yang kuat: Pilot dan astronot terkadang mengalami OBEs. Misalnya, ketika G-force ekstrim ditemui, darah dapat terkuras sebagian dari bagian otak tertentu. Ini, tampaknya, memiliki kekuatan untuk menyebabkan OBE.
Dalam hal ini, OBEs terjadi sebagai bagian dari fenomena yang disebut "hilangnya kesadaran akibat gravitasi."
Bagian yang lebih nyata dari pengalaman ini tidak didiskusikan dengan bebas oleh kebanyakan pilot, tetapi beberapa memberikan penjelasan yang jelas.
Bukan hanya G-force ekstrem yang dapat memicu OBEs pada pilot. Bahkan selama penerbangan standar, pilot dapat mengalami pengalaman sensorik yang aneh, yang secara kolektif disebut sebagai disorientasi spasial (SD).
Dalam satu episode SD tertentu, yang dikenal sebagai "fenomena putus," seorang pilot mungkin merasa seolah-olah sedang duduk di sayap, menyaksikan diri mereka sendiri menerbangkan pesawat.
SD dianggap sebagai salah satu faktor paling umum yang berkontribusi pada kecelakaan penerbangan.
Kelelahan, stres, obat-obatan, tingkat cahaya rendah, dan kelebihan atau kekurangan sensorik adalah beberapa faktor yang berpotensi terlibat.
Editor: Agung DH