tirto.id - Tepat pada 18 September lima puluh tahun lalu, seorang bintang rock and roll, Jimi Hendrix meninggal dunia. Kala itu, gitaris paling berpengaruh dalam sejarah musik rock itu ditemukan koma oleh pelukis Jerman, Monika Dannemann, di Samarkand Hotel.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit St. Mary Abbots, London, ia pun meninggal dunia pada pukul 11.45 waktu setempat, tepat di usia ke 27 tahun. Diduga, kematiannya diakibatkan campuran pil dan minuman keras.
Sudah setengah abad lalu Hendrix meninggal, tetapi hal-hal yang berkaitan dengannya masih selalu menarik minat pencinta musik. Pada Agustus 2020 lalu, gitar milik Hendrix laku dijual sebesar £ 160.000 (lebih dari Rp3 miliar) dalam sebuah pelelangan yang dijalankan oleh GWS Auctions.
Gitar listrik "sunburst Jepang" itu ia pakai di awal tahun 60-an sebelum dia terkenal, atau tepatnya setelah dia keluar dari militer pada tahun 1962. Gitar itu ia mainkan selama berada di New York sebagai musikus.
Menurut deskripsi item di situs web rumah lelang tersebut, Hendrix mulai bermain gitar setelah dia meninggalkan Fort Campbell--sebuah instalasi Angkatan Darat AS--menuju Clarksville sebuah kota di Tennessee.
Di sana, dia bermain di Sirkuit Chitlin dengan beberapa musikus seperti Wilson Pickett, Slim Harpo, Sam Cooke, Ike & Tina Turner dan Jackie Wilson sebelum pindah ke Harlem, New York pada awal 1964.
Gitar itu kemudian dia tinggalkan ke temannya Mike Quashie ketika dia pindah ke London pada tahun 1966 dan Quashie memberikan surat asal yang ditandatangani dan disahkan sebelum dia meninggal pada tahun 2019.
Kiprah Jimi Hendrix
Jimi Hendrix memiliki nama panggilan James Marshall Hendrix, tetapi memiliki nama asli John Allen Hendrix. Pria kelahiran 27 November 1942, Seattle, Washington, AS ini adalah seorang gitaris rock Amerika, penyanyi dan komposer yang memadukan tradisi blues, jazz, rock dan soul dengan teknik rock avant-garde Inggris untuk mendefinisikan ulang permainan gitar listrik dalam citranya sendiri.
Laman Britannica mencatat, meskipun karier aktifnya sebagai musikus top hanya berlangsung selama empat tahun, tetapi Jimi Hendrix mampu mengubah arah musik populer dan menjadi salah satu musisi paling sukses sekaligus berpengaruh pada masanya.
Di sisi lain, ia juga merupakan seorang instrumentalis yang secara radikal mendefinisikan ulang potensi ekspresif dari gitar listrik. Hal itu yang membuat Hendrix menjadi salah satu bintang panggung paling karismatik di generasinya.
Dia juga merupakan seorang visioner dalam dunia musik karena berhasil meruntuhkan batas genre rock, soul, blues dan jazz. Dari sisi fashion, ia juga merupakan sosok ikonik karena menggabungkan keprihatinan kaum hippies kulit putih dan kaum revolusioner kulit hitam dalam pakaian kemerahan hitam dalam kostum warna-warni.
Seperti dilansir dari laman History, Hendrix tumbuh dengan bermain gitar dan terinspirasi dari musikus blues hebat Muddy Waters. Namun, ia sempat bergabung menjadi tentara pada tahun 1959 dan menjadi penerjun payung.
Kendati demikian, Hendrix diberhentikan dengan hormat setelah mengalami cedera, hal itu membuat ia bebas dari tugas di Vietnam. Pada awal 1960-an ia bekerja sebagai gitaris dan menjadi musisi pendukung dari sejumlah musisi seperti Little Richard, B.B. King, Ike and Tina Turner, dan Sam Cooke.
Singkat cerita, pada tahun 1967, Jimi Hendrix Experience tampil pertama kali di AS, dalam acara Monterey Pop Festival. Kala itu, ia membuat percikan dengan membakar gitarnya. Dari sana, namanya melambung dan menjadi superstar.
Editor: Agung DH
