tirto.id - Gundala Putra Petir, tokoh fiksi pahlawan asli Indonesia yang muncul di tahun 1969 akan muncul lagi tahun ini. Tahun 2019 menjadi peringatan ke-50 karakter ciptaan Harya Suraminata (Hasmi).
Sebagaimana dilansir Antara, Gundala lahir di saat maraknya komik silat di pasaran. Hasmi bersama beberapa rekannya memilih tampil dengan gaya berbeda dan mengadaptasi perkembangan komik asing namun diserap kearifan lokal.
Karena karakternya yang membumi dan aksi serunya, Gundala jadi tokoh super yang dijagokan banyak orang. Tidak melulu aksi Gundala meniru tokoh pahlawan fiksi luar negeri, namun justru karena Gundala lebih banyak menampilkan kearifan lokal melalui tokoh-tokoh di dalamnya.
Hasmi sendiri mengisahkan, Gundala terinspirasi dari Ki Ageng Selo, seorang legenda di Tanah Jawa. Nama Gundala sendiri diambil dari kata “gundolo” yang artinya petir.
Gundala berawal dari seorang peneliti jenius bernama Sancaka yang menemukan serum anti petir. Sancaka yang tenggelam dalam ambisi dan penelitiannya sampai melupakan ulang tahun kekasihnya, Minarti yang kemudian mengakhiri hubungan keduanya.
Sancaka yang patah hati berlari ke tengah hujan dan disambar petir. Dalam keadaan koma, ia ditarik oleh suatu kekuatan dari planet lain dan diangkat anak oleh Penguasa Kerajaan Petir, Kaisar Kronz, sekaligus diberkahi dengan kekuatan super yaitu bisa memancarkan gledek dari telapak tangannya. Selain itu, raja Taifun dari Kerajaan Bayu turut memberinya kekuatan lari seceoat angin.
Sejak saat itu, Sancaka tampil sebagai jagoan yang menumpas kejahatan di mana-mana dengan kostum hitam ketat dan cawat merah. Wajahnya tertutup topeng, hanya tampak mata dan mulut, dengan sisi topeng terdapat hiasan seperti sayap burung. Dia adalah kawan yang lemah dan musuh para pencoleng.
Di tahun 2019 ini, Gundala muncul kembali melalui film yang disutradarai oleh Joko Anwar dengan judul yang sama. Film Gundala ditampilkan sedikit berbeda dari komiknya. Seperti kostum Gundala yang nampak lebih ‘wearable’ dan realistis. Mengutip dari akun instagram resmi Gundala, Joko Anwar mengatakan, “kita membuat film Gundala yang realistis. Enggak yang tiba-tiba kostumnya datang dari langit. Semuanya dibikin make sense.”
Joko Anwar menambahkan bahwa dalam film tersebut akan dijelaskan kenapa kostumnya menggunakan kuping (yang mirip sayap burung), googles, dan topeng. Sancaka akan diperankan oleh Abimana Aryasatya.
Editor: Yulaika Ramadhani