tirto.id - Sosial media Twitter, tengah melakukan uji coba pada fitur terbarunya yang mereka namai “fleets” di Brazil. Dilansir dari Antara, fitur ini merupakan cuitan jenis baru yang akan menghilang setelah 24 jam, mirip dengan fitur “stories” pada Instagram.
Tidak seperti cuitan yang biasa, “fleets” tidak akan muncul di beranda para pengguna. Untuk melihatnya, para pengguna harus mengetuk gambar profil pengguna lain. Selain itu, fitur ini juga tidak dapat menerima retweet atau balasan komentar dari pengguna lain.
Melalui akun Twitter pribadinya, Pemimpin Produk Perusahaan Kaycon Beykpour mengatakan adanya fitur ini sebagai upaya membantu orang-orang yang kesulitan dalam berbicara melalui Twitter.
“Setiap hari, orang menggunakan Twitter untuk melihat apa yang sedang terjadi. Salah satu hal unik dari Twitter adalah bahwa setiap orang dapat menggunakannya untuk berbagi pikirannya secara terbuka melalui cuitan. Namun, berbagi pemikiran secara terbuka juga bisa jadi hal yang mengintimidasi,” tulis Kayvon Beykpour, Leader of Twitter Company’s Product melalui akun Twitter pribadinya.
Dengan adanya fitur ini, Twitter mengharapkan para pengguna dapat terbantu dalam menyampaikan pemikiran singkat yang tidak ingin mereka bagikan melalui beranda untuk dibaca oleh siapapun.
Selain itu, fitur “fleets” ditambahkan untuk membuat Twitter sebagai sosial media yang user-friendly dengan memudahkan para pengguna untuk mengikuti topik tertentu dan menghindari konten yang tidak diinginkan, dilansir dari The Guardian.
Dilansir dari Antara, untuk membuat fleets, para pengguna dapat mengetuk tombol tambah yang muncul di baris beranda baru untuk unggahan sementara yang berada di atas beranda. Pengguna dapat mengetik hingga 280 karakter teks, mengunggah foto maupun video, hingga GIF.
Setelah itu, fleets akan muncul di barisan beranda atas sekaligus fleets milik pengguna lain yang Anda ikuti.
Ketika Anda berkomentar pada fleets milik pengguna lain, Anda akan langsung diarahkan pada Direct Message (DM), sama seperti fitur Stories milik Instagram dan Facebook. Selain itu, pengguna juga dapat merespons dengan emoji reaksi yang serupa dalam DM.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Agung DH