Menuju konten utama

Mengenal Buta Warna Parsial: Definisi, Tipe dan Jenisnya

Gejala buta warna parsial dialami oleh 8 persen laki-laki dan 0,5 persen perempuan di dunia.

Mengenal Buta Warna Parsial: Definisi, Tipe dan Jenisnya
Ilustrasi Buta Warna Parsial. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Buta warna parsial adalah kondisi orang dengan buta warna yang tidak dapat melihat warna tertentu seperti kebanyakan orang, atau malah tidak melihat warna sama sekali.

Gejala ini di dunia umumnya dialami oleh laki-laki yakni sebesar 8 persen, sementara perempuan yang mengalaminya sebanyak 0,5 persen.

Laman Colour Blind Awareness merangkum peluang kejadian buta warna parsial di seluruh dunia.

Risiko ini meningkat di daerah yang memiliki lebih banyak orang kulit putih (Kaukasia). Di wilayah Skandinavia, misal, angkanya meningkat sekitar 10-11 persen pada pria.

Kemudian negara-negara di India dan Brasil juga memiliki insiden relatif tinggi karena banyak orang memiliki gen ras campuran. Sementara Afrika sub-Sahara hanya memiliki sedikit populasi orang dengan buta warna.

Sebanyak 3 persen populasi buta warna dipicu faktor usia di atas 65 tahun.

Jenis Buta Warna

Pengelompokan jenis buta warna parsial bergantung pada gangguan warna yang dilihat.

Berbagai jenis buta warna menyebabkan masalah melihat warna yang berbeda.

Secara garis besar, buta warna dapat dibedakan menadi tiga bagian, yakni buta warna merah-hijau, buta warna biru-kuning, dan buta warna total.

Merangkum dari laman National Eye Institute, berikut defisinisi lebih lanjut beserta tipe pengelompokannya.

1. Buta Warna Merah-Hijau

Kolompok buta warna merah-hijau menjadi gangguan paling umum pada gejala buta warna. Gangguan ini membuat orang sulit membedakan antara warna merah dan hijau.

Pengelompokan buta warna merah-hijau dibagi lagi menjadi empat jenis.

    • Deuteranomali: merupakan jenis buta warna merah-hijau paling umum. Ciri-cirinya pengidap melihat warna merah menjadi kuning kecoklatan dan warna hijau menjadi krem. Buta warna jenis ini termasuk ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.
    • Protanomali: Penderita protanomali melihat warna jingga, kuning, dan merah, menjadi warna hijau. Warna hijau yang terlihat juga tidak secerah warna aslinya. Tipe buta warna ini juga ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.
    • Protanopia: Jenis buta warna parsial ketika warna merah tampak seperti warna hitam. Sementara warna jingga hijau menjadi kuning.
    • Deuteranopia: Kondisi ketika mata melihat warna hijau menjadi krem dan warna merah menjadi kuning kecokelatan.
2. Buta Warna Biru-Kuning

Jenis buta warna ini kurang umum, gejalanya penderita jadi sulit membedakan antara biru dan hijau, serta antara kuning dan merah.

Terdapat 2 jenis buta parsial warna biru-kuning:

    • Tritanomali: Membuat seseorang melihat warna biru menjadi lebih hijau. Kondisi ini juga kerap membuat warna merah muda sulit dibedakan dengan warna merah atau kuning.
    • Tritanopia: Kondisi ketika mata melihat warna biru seperti hijau, warna kuning seperti abu-abu terang atau keunguan. Gejala ini juga membuat warna terlihat kurang cerah.
3. Buta Warna Total

Kondisi buta warna total membuat pengidapnya tidak bisa melihat warna sama sekali. Buta warna total juga disebut monokromasi karena hanya dapat melihat warna hitam, putih, dan abu-abu.

Buta warna total juga sering membikin gangguan melihat dengan jelas dan lebih sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini sangat jarang terjadi, hanya dialami sekitar 1 dari 10 ribu penduduk di dunia.

Baca juga artikel terkait BUTA WARNA atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Dhita Koesno