Menuju konten utama
Edukasi-Sains & Teknologi

Mengenal Belalang Anggrek, Ciri-ciri & Manfaat Belalang Anggrek

Mengenal belalang anggrek, ciri khusus belalang anggrek, manfaat belalang anggrek bagi lingkungan.

Mengenal Belalang Anggrek, Ciri-ciri & Manfaat Belalang Anggrek
Belalang Anggrek. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Belalang anggrek adalah belalang sembah yang berasal dari hutan tropis Asia Tenggara.

Belalang anggrek memiliki nama ilmiah hymenopus coronatus dan dikenal juga dengan berbagai nama umum, termasuk belalang bunga berjalan.

Hewan ini merupakan salah satu dari beberapa spesies yang dikenal sebagai belalang bunga dari kemiripan dan perilaku mereka. Mereka dapat menangkap mangsanya dengan kecepatan yang menyilaukan.

Dalam catatan Hugh Bamford Cott di buku Adaptive Coloration in Animals terbitan tahun 1940 disebutkan, belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.

Spesies ini meniru bagian dari bunga anggrek. Empat kakinya berjalan menyerupai kelopak bunga, dan sepasang gigi depannya digunakan seperti belalang sembah lainnya untuk menangkap mangsa.

Salah satu keunikan dari belalang anggrek ini ditunjukkan dengan beberapa ukuran dimorfisme seksual yang paling menonjol dari semua spesies belalang, di mana ukuran belalang jantan bisa kurang dari setengah ukuran betina.

Sebuah penelitian tahun 2016 terhadap belalang anggrek yang hasilnya dipublikasikan di Scientific Reports menuliskan, seleksi predator betina kemungkinan merupakan kekuatan pendorong di balik perkembangan dimorfisme ukuran seksual mereka yang ekstrem.

Sebelum pengembangan kamuflasenya, belalang betina menerapkan predasi penyergapan untuk memungkinkannya berburu serangga penyerbuk yang lebih besar.

Contoh dari predasi penyergapan ini adalah kemampuan belalang anggrek untuk menyergap kupu-kupu yang mencari makan, mangsa yang cukup besar, yang ditangkapnya menggunakan sepasang lengan bergigi dan gigitan yang kuat.

Ketika belalang anggrek betina terus berkembang, sebagian besar peningkatan ukurannya yang dramatis dapat dikaitkan dengan seleksi predator dan predasi penyergapan.

Ciri Khas Belalang Anggrek

Ciri khas belalang anggrek salah satunya adalah dapat mengubah warnanya antara merah muda dan coklat, sesuai dengan warna latar belakang mereka berada.

Dikutip dari modul ajar Bahasa Indonesia Kelas X terbitan Kemdikbud tahun 2022, berikut ini ciri-ciri belalang anggrek setelah dilakukan laporan hasil observasi.

  1. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
  2. Pada bagian kepalanya terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 360°.
  3. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit.
  4. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya, di mana sayap depannya berguna untuk melindungi sayap belakang sehingga tekstur sayap depan lebih keras.
  5. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm, sedangkan betina 6-7 cm.
  6. Warna tubuh belalang anggrek putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu.
  7. Belalang anggrek makan dengan cara memangsa serangga lain yang tubuhnya lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat yang masih hidup.

Manfaat Belalang Anggrek

Secara umum belalang bagi manusia bermanfaat untuk membasmi hama, dan untuk belalang anggrek terkadang dijadikan sebagai peliharaan karena keindahan warnanya.

Sementara manfaat belalang bagi lingkungan berperan dalam rantai makanan yang merupakan konsumen kelas tingkat satu.

Urutan rantai makanannya adalah belalang memakan daun, lalu burung liar memakan belalang, demikian seterusnya sampai kepada konsumen tingkat atas dan berlanjut kepada pengurai bagi hewan atau tumbuhan yang sudah mati.

Sehingga, keberadaan belalang juga sangat mempengaruhi sebagian populasi hewan lain seperti burung.

Belalang anggrek juga bisa dijadikan sebagai pakan bagi burung peliharaan selain dari jangkrik, karena keberadaannya yang mudah ditemui di beberapa area serta mudah pula ditangkap untuk dijadikan makanan burung peliharaan.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora