Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Sistem Aquaponik dan Cara Menanamnya

Aquaponik adalah sistem pertanian yang memadukan budidaya perikanan dan budidaya tanaman.

Mengenal Apa Itu Sistem Aquaponik dan Cara Menanamnya
Pekerja merawat tangki budidaya ikan nila di Ndarufarm, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

tirto.id - Sistem aquaponik bisa menjadi alternatif bagi warga perkotaan yang ingin bercocok tanam. Sistem ini bisa menjadi siasat, terutama bagi mereka yang memiliki lahan sempit, tetapi memiliki keinginan untuk bercocok tanam. Lantas apa itu aquaponik?

Menurut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat (BPTP NTB), aquaponik merupakan salah satu sistem pertanian yang memadukan budidaya perikanan dan budidaya tanaman, khusus sayuran tanpa media tanah atau hidroponik.

Sistem aquaponik sering dilakukan karena menghemat lahan tetapi mendapatkan dua manfaat sekaligus. Pada sistem ini, suplai nutrisi didapatkan dari kotoran ikan yang dipelihara dalam kolam.

Siklus nitrogen juga terjadi karena kolam ikan akan menghasilkan kandungan amoniak yang tinggi. Amoniak itu akan dialirkan ke tanaman, dan bakteri akan mengubah amoniak menjadi nitrogen yang baik untuk tanaman.

Sedangkan sayuran akan mengekstrak nitrogen dari air, dan membuat air menjadi aman untuk dikembalikan ke dalam kolam. Siklus ini akan terus berulang, di mana ikan akan menyediakan nutrisi dasar untuk bakteri. Bakteri itu menyediakan nutrisi untuk tanaman. Sedangkan tanaman bertindak sebagai biofilter agar air kembali ke kolam ikan dalam kondisi bersih.

Tanaman yang biasa digunakan untuk sistem aquaponik adalah kangkung, sawi, selada, serta sayuran lainnya. Sementara jenis ikan yang cocok digunakan adalah lele, patin, dan nila.

Untuk membuat sistem aquaponik, diperlukan beberapa alat sebagai berikut:

  • Pompa aquarium;
  • Paralon;
  • Botol atau gelas bekas air mineral;
  • Gabus filter bekas;
  • Sumbu kompor;
  • Sekam atau batu.

Cara Membuat Sistem Aquaponik

Berikut adalah cara untuk bertanam menggunakan sistem aquaponik yang dilansir dari laman Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan kota Pontianak.

1. Siapkan kolam yang sudah diisi ikan

2. Buat wadah untuk tanaman

Pada sistem aquaponik, tanaman dapat diletakkan pada pipa paralon yang telah diberi lubang atas sesuai dengan ukuran wadah tanaman. Ujung paralon diberi lubang kecil yang berguna untuk mengalirkan air ke kolam ikan.

Lubang tempat air mengalir tersebut dibuat agak ke tengah paralon agar listrik pada air masih tetap ada di dalam paralon, sehingga tanaman tidak layu.

3. Penyemaian benih

Benih disemai pada trai atau wadah semai. Pemilihan benih harus memiliki tingkat germinasi diatas 80 persen. Sedangkan media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool.

Rockwool sangat baik digunakan sangat praktis dan memiliki daya serap air yang tinggi dan steril. Apabila rockwool sulit didapatkan, bisa diganti dengan gabus filter aquarium ataupun spon. Jika bibit telah cukup umur dan tumbuh dengan baik, bibit dapat dipindahkan ke media tanam.

4. Menyiapkan pot tanaman

Wadah tanaman dapat menggunakan pot atau gelas khusus untuk tanaman hidroponik, ataupun dengan membuat pot dari botol plastik bekas dengan memberi sumbu kompor atau kain resapan pada bagian bawah pot. Kain tersebut berguna untuk resapan air.

5. Pindahkan tanaman ke paralon

Benih tanaman yang telah mulai tumbuh ataupun telah memiliki dua daun sudah bisa dipindahkan ke paralon yang sebelumnya telah dibuat. Media tanam yang digunakan dapat berupa gabus filter bekas aquarium ataupun sekam.

6. Memasang pompa aquarium

Jika tanaman telah dimasukkan ke dalam paralon, pada kolam dipasangkan pompa aquarium. Selang dari pompa aquarium tersebut dimasukkan ke dalam paralon, sehingga air dari kolam ikan mengalir ke dalam paralon dan kembali ke kolam ikan lagi.

7. Masa panen

Jika tanaman dapat tumbuh dengan baik, dapat dipanen dalam jangka waktu 1 bulan. Namun ikan Nila baru dapat dipanen dalam waktu 5-6 bulan.

Baca juga artikel terkait AQUAPONIK atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto