tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan bahwa peningkatan tingkat kejujuran dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini merupakan efek dari sistem komputerisasi ujian. Ia menyatakan, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil menjadi provinsi dengan tingkat integritas UN tertinggi secara nasional.
"Secara nasional di berbagai daerah terjadi lonjakan peningkatan tingkat kejujuran dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi daerah dengan tingkat integritas tertinggi se Indonesia," kata Anies Baswedan saat meninjau pelaksanaan UN di SMP Negeri 1 Kalasan, Sleman, Kamis, (12/05/2016).
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menyatakan, peran utama sistem UN berbasis komputer terletak pada kisi-kisi ujian.
"Dengan sistem ujian berbasis komputer ini tingkat kejujuran siswa meningkat, karena kisi-kisi ujian nasional yang tidak lagi rinci sehingga siswa harus memiliki kompetensi," katanya.
Anies menambahkan, provinsi yang mengalami peningkatan kejujuran paling drastis adalah Nanggroe Aceh Darussalam dengan lonjakan 12 poin.
"Indikasinya adalah pihak penyelenggara bekerja dengan serius untuk memperbaiki sistem di banyak tempat. Sedangkan DIY masih memegang posisi sebagai daerah yang memiliki tingkat integritas tertinggi," katanya.
Anies mengatakan, terdapat empat indeks integritas ujian nasional atau IIUN, diantaranya kuadran pertama dengan IIUN tinggi-angka UN tinggi, kuadran ke dua IIUN tinggi angka UN rendah, sedangkan kuadran ke tiga IIUN rendah angka UN rendah, serta kuadran ke empat IIUN rendah dan angka UN tinggi.
"Semakin banyak sekolah yang bergeser dari kuadran empat ke kuadran tiga, ke dua dan pertama, ini merupakan kabar gembira karena pelaksanaan UN dari tahun ke tahun lebih mengutamakan kejujuran," ujarnya.
Hingga pelaksanaan UN tingkat SMP hari terakhir ini secara keseluruhan berlangsung berlangsung lancar dan tidak ada hambatan.
"Pelaksanaan UN untuk tingkat SMA sederajat yang sebelumnya juga berlangsung dengan lancar, dan tidak ada kendala yang berarti," pungkasnya. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra