Menuju konten utama

Mendikbud: Full Day School Tak Akan Matikan Madrasah Diniyah

Kemendikbud sedang mendorong sinergi antara sekolah formal dan madrasah diniyah untuk mendukung rencana pelaksanaan program full day school.  

Mendikbud: Full Day School Tak Akan Matikan Madrasah Diniyah
Mendikbud Muhadjir Effendy mengikuti rapat kerja dengan Komite III DPD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2017). Raker itu membahas persiapan pelaksanaan ujian nasional dan program kerja Kemendikbud tahun 2017. ANTARAFOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menyatakan program full day school, yang ia sokong, tidak untuk menyaingi madrasah diniyah. Menurut dia, program full day school justru mengarah pada pembentukan sinergi lebih baik antara madrasah diniyah dengan sekolah formal.

Di banyak daerah, madrasah diniyah merupakan program pendidikan yang murni mengajarkan pelajaran agama Islam. Penyelenggaraannya biasa berlangsung di luar jam sekolah resmi, terutama sore hari. Mayoritas madrasah diniyah digelar oleh pesantren.

"Saya tidak ingin bunuh (madrasah) diniyah dengan full day school. Tapi (saya ingin) sinergi antara sekolah dengan TPQ, makanya saya minta ada perda (madrasah) diniyah," kata Muhadjir di Gebyar Prestasi Al Quran Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah Surabaya, pada Sabtu (1/4/2017) seperti dilansir Antara.

Muhadjir berpendapat, dengan adanya full day school yang disinergikan ini, akan semakin memperkuat lembaga pendidikan berbasis Islam dan tidak akan meminggirkan budaya mengaji.

"(Ada opini negatif) Kalau ngaji bagus dianggap ekstrem, kalau moderat itu ngajinya gak fasih, saya ingin agama itu menjadi bagian dari karakter dan mental kita," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Ia menambahkan, Yayasan Khadijah di Jawa Timur merupakan contoh yang baik terkait pengembangan sinergi pelajaran agama dan umum.

Sedangkan Ketua Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah, Khofifah Indar Parawansa membenarkan pendapat Muhadjir.

Menteri Sosial itu mencatat upaya sinergi antara sekolah formal dan pendidikan agama di yayasan pimpinannya malah menambah minat para siswa baru. Misalnya, pada tahun ini peserta didik baru di sekolah yayasan ini meningkat 50 persen.

"Lulusan Yayasan Khadijah memiliki kompetensi unggulan dalam membaca dan menghafal Al-Quran," kata Khafifah.

Khofifah mengimbuhkan, sejak 2006, proses integrasi pendidikan agama dan umum itu semakin sistematis. Misalnya, ada permintaan ke persetujuan wali murid mengenai kebijakan agar ijazah bagi siswa sekolah SD di bawah yayasan baru bisa diberikan bila peserta didik khatam al-Quran.

Baca juga artikel terkait FULL DAY SCHOOL atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom