tirto.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berkelakar kalau saat ini pemerintah "tinggal berurusan sama 212 saja." Pernyataan ini ia sampaikan di depan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Awalnya Tito bercerita dia bertemu banyak tokoh dan pengusaha saat kunjungan kerja ke Malaysia. Kata Tito, dalam pandangan mereka, "politik Indonesia itu stabil sekarang." "Terutama sejak gabungnya 01 dan 02."
Kelompok 212 adalah kelompok yang lahir pada 2016 untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menistakan agama. Mereka lantas mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno--capres-cawapres nomor urut 02 pada Pilpres 2019. Sementara nomor urut 01 adalah Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
01 dan 02 kini sudah ada di dalam satu gerbong, terutama setelah Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan. Sementara 212 masih bersuara dan memilih jadi oposisi di luar parlemen.
Salah satu kritik teranyar mereka adalah ketika pemerintah memilih Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Tito lantas menyimpulkan kalau situasi sosial politik di Indonesia lebih baik ketimbang Malaysia. Karena faktor itu menurutnya banyak pengusaha Malaysia memilih Indonesia untuk berinvestasi.
"Saya ketemu pengusaha yang cukup besar di sana, saya tanya kenapa mau investasi di Indonesia. [Si pengusaha jawab], 'waduh payah, politik masih enggak stabil," kata Tito.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino