Menuju konten utama

Mendagri dan Mensos Sosialisasi Sekolah Rakyat ke Ratusan Pemda

Program Sekolah Rakyat diharapkan jadi tonggak utama memutus kemiskinan ekstrem sekaligus investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

Mendagri dan Mensos Sosialisasi Sekolah Rakyat ke Ratusan Pemda
Acara sosialisasi program Sekolah Rakyat yang digelar secara daring di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Senin (21/4/2025). (FOTO/Rilis Kemensos)

tirto.id -

Dukungan pemerintah daerah menjadi kunci sukses pelaksanaan program Sekolah Rakyat, yang digagas untuk memutus rantai kemiskinan dan memuliakan masyarakat miskin. Hingga kini, sebanyak 356 usulan lokasi Sekolah Rakyat telah masuk dari berbagai daerah di Indonesia dan kemungkinan akan terus bertambah.
Dalam acara sosialisasi program Sekolah Rakyat yang digelar secara daring di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Senin (21/4/2025), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kesiapan legalitas lahan dalam mendukung program tersebut.
“Bila rekan-rekan punya tempat dan sudah ada gedungnya tinggal renovasi saja, otomatis lebih mudah prioritasnya dibanding tanah kosong,” kata Tito. Ia menambahkan bahwa lahan yang masih bersengketa otomatis akan ditolak sebagai calon lokasi pembangunan.
Tito juga menyatakan bahwa Kemendagri mendukung penuh langkah-langkah Kementerian Sosial dalam menyukseskan Sekolah Rakyat.
“Arahan Bapak Presiden, beliau menugaskan secara spesifik pada Bapak Mensos untuk menjadi lead pembangunan Sekolah Rakyat. Kemendagri dan sejumlah instansi lain mendukung langkah-langkah yang dilakukan Bapak Mensos,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga.
“Gagasan Presiden Prabowo untuk memuliakan orang miskin, mendorong bangkitnya wong cilik agar bisa berkontribusi dalam Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Gus Ipul.
Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang masuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi (DTSEN), khususnya kelompok desil 1 dan 2. Sekolah ini berasrama, mengusung kurikulum formal serta pendidikan karakter, dan membutuhkan komitmen orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka.
Kementerian Sosial telah menerima 356 usulan lokasi, dengan target pembangunan 200 titik pada tahun ini. Sebanyak 53 titik akan direvitalisasi dan mulai digunakan untuk tahun ajaran 2025/2026. Sisanya sedang dalam proses survei dan telaah oleh Satuan Tugas Sekolah Rakyat.
Untuk tenaga pengajar, Kemensos menggandeng Kemendikdasmen dan Kemenpan RB dalam penugasan guru ASN, PPPK, hingga lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Fasilitas sekolah meliputi ruang kelas, asrama, perumahan guru, lapangan olahraga, dan rumah ibadah.
Gus Ipul juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah. “Saya berterima kasih pada bupati, wali kota, gubernur yang telah memberikan dukungan luar biasa dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini. Mudah-mudahan sesuai target semua bisa terlaksana,” tambahnya.
Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tonggak utama dalam perjuangan memutus kemiskinan ekstrem sekaligus investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga artikel terkait KEMENSOS atau tulisan lainnya dari Siaran Pers

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Siaran Pers
Editor: Siaran Pers