tirto.id - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dikabarkan telah menyampaikan pidato Kebudayaan dalam Konferensi Internasional Kearsipan --- Arsip Gerakan Non Blok (GNB) sebagai Memory of the World--- di Aljazair. Konferensi itu dihadiri perwakilan negara GNB, Dubes RI untuk Aljazair, akademisi dan komunitas arsip Aljazair.
Dalam pidatonya Megawati mengaku tidak membawa misi personal, etapi untuk melanjutkan kembali relasi bilateral dua negara, Indonesia-Aljazair, yang pondasinya telah diletakkan oleh Bapak Bangsa Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.
"Kerja sama untuk membangun kebudayaan dan peradaban dunia yang lebih berkeadilan adalah sesuatu yang luhur dan harus selalu kita perjuangkan," kata Megawati seperti dilaporkan Antara, Rabu (26/10/2016).
Penominasian arsip KAA dan GNB sebagai Memory of The World UNESCO, menurut putri Presiden Soekarno itu, adalah upaya yang sangat penting bagi bangsa-bangsa di dunia untuk menunjukkan bagaimana seharusnya sebuah kerjasama antar bangsa.
"Pemikiran dan perjuangan para tokoh di KAA dan GNB terdokumentasi dalam arsip sejarah negara-negara yang terlibat dalam KAA maupun GNB," kata Megawati
Menurut Megawati mengkonsolidasikan keseluruhan arsip tersebut. Saatnya kita memperjuangkan dengan lebih serius agar arsip Gerakan Non Blok ditetapkan sebagai Memory of The World oleh UNESCO. Menjadikannya bukan hanya sebagai memori kolektif rakyat Indonesia, Aljazair, maupun negara-negara yang ikut saja dalam KAA.
Menurut LKBN Antara di Jakarta, menyatakan dalam acara tersebut Megawati didampingi Dr. Mustari (Kepala Arsip Nasional RI), anggota DPR Rieke Diah Pitaloka dan Herman Hery.
Megawati berkunjung ke Aljazair untuk memenuhi undangan khusus dari Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika. Megawati tiba di Aljazair Kamis, 20 Oktober 2016, pukul 10.50 waktu setempat atau kamis pukul 17.50 WIB, disambut dengan upacara kenegaraan dan sangat dinantikan oleh pemerintah Aljazair.
Hadir menjemput Ketua Senat Aljazair yang juga orang nomor 2 di Aljazair, Abdulkader Bensalah, dan Duta Besar RI untuk Aljazair Safira Machrusah. Saat tiba di bandara, Megawati disambut dengan upacara kenegaraan berupa dentuman meriam dan pemeriksaan pasukan bersama ketua Senat Aljazair
Negara dan rakyat Aljazair sangat menghormati dan menghargai jasa ayahanda Megawati, Presiden RI pertama Ir Soekarno. Berkat jasa-jasa Soekarno yang mendorong dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika serta Indonesia saat itu mendorong kemerdekaan Aljazair, maka Aljazair berhasil merdeka setelah berlangsungnya Konferensi Asia Afrika.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH