Menuju konten utama

Megawati Ingatkan Media Agar Hindari Isu SARA

Media Massa diingatkan agar tidak menampilkan pemberitaan yang memuat isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam peliputan pilkada serentak 2017.

Megawati Ingatkan Media Agar Hindari Isu SARA
Massa yang tergabung dalam Lintas Pemuda Etnis Nusantara melakukan aksi kampanye di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (10/9). Dalam aksinya mereka mengajak warga agar tidak menggunakan isu sara untuk menyukseskan Pilkada serantak. ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Media Massa diingatkan agar tidak menampilkan pemberitaan yang memuat isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam peliputan pilkada serentak 2017. Peringatan itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjelang keberangkatannya ke Blitar dalam rangka ziarah makam Bung Karno.

Menurut pengamatan Megawati, menjelang Pilkada DKI 2017 sudah mulai ada gejala media massa menampilkan isu SARA secara terus menerus.

"Saya ingin media menggarisbawahi boleh saja media, barang kali seperti pemilihan presiden ada nuansa keberpihakan, tapi jangan sampai, saya ingat sekali seperti waktu itu ada Tabloid Obor, di mana isu SARA sudah sangat berjangkit," ujar Megawati di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (10/10/2016).

Ia mengingatkan Pancasila mengajarkan toleransi antar umat beragama, ras, dan sebagainya. Ia menyebut jika media memberitakan isu SARA terus menerus, hal itu menjadi tanda kemunduran bagi demokrasi Indonesia.

"Padahal dasar negara kita empat pilar, terutama Pancasila. Pancasila mengajarkan toleransi agama, ras, dan sebagainya. Kalau media ikut-ikutan melakukan seperti demikian (SARA), maka sebuah kemunduran bagi demokrasi Indonesia yang sekarang berjalan dengan baik," ujar Megawati.

Megawati mengulas ketika dirinya menjabat Wakil Presiden RI di awal reformasi, terjadi konflik di daerah timur Indonesia yang diakibatkan isu SARA. Ia menilai isu SARA kerap tidak berbobot namun dapat memecah-belah persatuan bangsa.

Oleh karena itu, Megawati meminta media massa memberitakan program-program para calon gubernur dan calon wakil gubernur saja, khususnya di Pilkada DKI Jakarta.

"Maka saya harap media bisa membantu sosialisasi program-program. Yang lain kan belum ada bukti. Bukan saya membela pak Ahok dan Pak Djarot, tapi program-program pak Ahok dan Pak Djarot perlu ditampilkan karena kita perlu bukti," kata Megawati.

Hari ini Senin, (10/10/2016) Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden kelima Megawati Soekarnoputri ini mengajak sejumlah calon Gubernur dan Wakil Gubernur, termasuk Basuki Tjahaja Urnama (Ahok) berziarah ke makam Bung Karno di Blitar.

Acara ziarah ini didampingi beberapa pengurus DPP PDIP antara lain Hasto Kristiyanto, Achmad Basarah, Eriko Sotarduga, Komarudin Watubun dan beberapa anggota DPR RI.

Menurut Achmad Basarah, tujuan partainya mengajak sejumlah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP melakukan ziarah ke makam Soekarno di Blitar adalah untuk meresapi semangat perjuangan Proklamator bangsa itu.

Di samping itu, juga untuk menghormati jasa-jasa Bung Karno sebagai bapak bangsa pendiri Negara Indonesia dan sekaligus mendoakan semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Kehadiran para calon gubernur dan wakil gubernur tersebut juga untuk mengingatkan mereka semua agar dalam mengikuti proses pilkada nanti tidak menggunakan cara-cara yang tidak sesuai kepribadian bangsa Indonesia, atau yang dapat merusak eksistensi dan keutuhan NKRI seperti mengeksploitasi isu SARA dan sebagainya.

"Yang lebih penting lagi agar para bakal calon gubernur dan wakil gubernur tersebut, termasuk Ahok, jika kelak terpilih dan menjadi kepala dan wakil kepala daerah benar-benar dapat menjadi pemimpin yang menjaga dan mengimplementasikan amanah dan ajaran-ajaran Bung Karno khususnya untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial yang berdasarkan Pancasila melalui haluan politik Trisakti," ujar Basarah, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh