tirto.id - Tjhay Moij (54) atau yang akrab dikenal warga dengan nama Bu Alu masih mengalami trauma, pasca kejadian penjambretan kalung yang menimpa dirinya pada Rabu (3/7/2019) kemarin. Hal tersebut diutarakan Ketua RT03/07, Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat.
"Dari kemarin Bu Alu susah ditemuin, kayaknya dia masih trauma. Sampai sekarang juga belum keluar rumah. Lihat saja, rumahnya dikunci, " ujarnya kepada reporter Tirto di rumahnya, Dukuh II, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (5/7/2019).
Padahal, menurutnya, sehabis kejadian penjambretan kalung pagi itu, Bu Alu masih bersedia menemui orang banyak dan bercerita.
"Setelah konferensi pers baru deh dia diam enggak mau ditemui orang. Kayaknya capek atau kenapa mungkin, kebanyakan ditanya-tanya, " ujarnya.
Menurut Marwan, Bu Alu bukan warganya, ia hanya sedang main di rumah anaknya yang baru saja melahirkan bayi. Bu Alu baru datang dari dua minggu lalu dan memang memiliki kebiasaan menggendong cucunya sambil berjemur di bawah sinar matahari.
"Karena di depan rumahnya sinarnya nggak sampai. Dia jadi maju ke depan rumah sini [tetangga]," ujarnya.
Saat ini pihak Polres Metro Jakarta Barat sudah berhasil mengamankan pelaku penjambretan tersebut, yakni Teguh (39). Usai menggondol kalung korban, Teguh menjual kepada penadah berinisial DI. Perhiasan kalung itu dijual Rp1,9 juta oleh pelaku.
Teguh merupakan pelaku lama dalam kasus perampasan perhiasan. Dari pengakuannya, ia telah merampas 10 kali di wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Sasaran pelaku perhiasan yang dikenakan perempuan.
Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara. Peristiwa penjambretan itu terekam kamera pengawas di jalan sekitar tempat kejadian perkara.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri