tirto.id - Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin tidak setuju dengan pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal kemiskinan di Indonesia. Sebab menurutnya pertumbuhan ekonomi Indoneisa sudah bisa bersaing dengan Cina dan India.
Dia merasa, Indonesia tak bisa disamakan dengan negara-negara miskin yang lain seperti disebutkan Prabowo, seperti Rwanda dan Haiti. Prabowo bahkan sempat salah menyebut bahwa keduanya masuk dalam Benua Afrika, padahal Haiti berada di daerah Amerika Utara.
“Pertumbuhan ekonomi kita secara makro cukup bagus. Malah kita menjadi nomor tiga di antara India, Cina, dan Indonesia,” kata Ma’ruf di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (27/12/2018).
Secara tingkat pertumbuhan ekonomi, Cina di kuartal ketiga 2018 mencatat angka sebesar 6,5 persen, sedang Indonesia di angka 5,17 persen. Sebagai contoh lain, Singapura hanya mencatat pertumbuhan ekonomi 4,7 persen.
“Itu artinya sudah ada perubahan-perubahan yang signifikan. Jadi kalau disamakan dengan itu ya tidak mungkin,” ujarnya.
Ma’ruf berharap pada periode berikutnya, Jokowi bisa membuat lompatan lainnya untuk meningkatkan ekonomi karena landasannya sudah terbentuk.
Di sisi lain menurut Ma’ruf pernyataan Prabowo akan menimbulkan ketakutan dari masyarakat terhadap pemerintah.
Oleh karena itu, dia berharap pemimpin harusnya memberikan harapan kepada masyarakat dengan membangun secara optimis. Apalagi banyak langkah pemerintah untuk pembangunan yang sudah terbentuk.
“Ya kita boleh saja mencari dukungan, tapi dengan cara-cara yang bermartabat. Jangan menakutkan, jangan kemudian tidak berdasar pada fakta-fakta yang terjadi,” lanjutnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Irwan Syambudi