tirto.id - Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil melaju ke babak dua Indonesia Open 2018 usai melakoni duel sebangsa melawan Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (4/7/2018) siang. Usai laga, Kevin mengungkap salah satu kunci kemenangan atas lawannya.
Berbicara dalam sesi konferensi pers, Kevin menjelaskan bahwa faktor non teknis, yakni kondisi lapangan yang cukup berangin sempat mempengaruhi permainan. Di set kedua, beberapa kali servis Marcus/Kevin tak sempurna karena kendala angin.
"Di gim pertama kami sempat ketinggalan start, mereka sudah in duluan. Tetapi kami bisa membalikkan keadaan setelah interval gim," katanya di Jakarta, Rabu (4/7) seperti dikutip dari laman PBSI.
Kevin mengatakan bahwa faktor tersebut membuat mereka tak bisa mengamankan gim kedua. Kendati begitu, pada set berikutnya, Marcus dan Kevin mampu membalikkan keadaan.
"Kami 'kalah angin' di gim kedua dan tenaga yang kurang, sehingga banyak servis yang enggak masuk. Jadi di gim ketiga kami sudah bisa kira-kira dan lebih enak mainnya," tambah Marcus.
Adapun laga Marcus/Kevin vs Hendra/Ahsan di babak satu Indonesia Open 2018 berkesudahan lewat drama tiga set. Hendra dan Ahsan sempat kehilangan gim pertama, sebelum membalas di set kedua, namun harus mengakui keunggulan Marcus dan Kevin usai gim ketiga ditutup untuk kemenangan pasangan rangking satu dunia itu.
Di babak dua nanti, unggulan pertama turnamen ini akan meladeni ganda putra andalan Malaysia, Ong Ywe Sin/Teo Ee Yi. Di babak satu, Ong/Teo mengandaskan wakil Indonesia, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf dalam permainan dua set, 21-18, 21-11.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan bahwa dirinya tak muluk-muluk soal target di Indonesia Open 2018. Berkaca pada rangking, Indonesia hanya mematok satu gelar.
"Saya bicara realistis, tidak bicara janji-janji muluk. Karena janji adalah janji. Yang realistis memang satu, yang rangking satu dunia kan cuma satu, ganda putra. Ada kans juga di ganda campuran," katanya kepada laman PBSI.
Editor: Ibnu Azis