tirto.id - Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta, sejak pertengahan November silam, mantan menteri keuangan Mar'ie Muhammad akhirnya tutup usia pada usia 77 tahun.
"Mohon dimaafkan segala dosa dan kesalahan Almarhum selama ini dan semoga semua amal ibadah beliau bisa diterima di sisi-Nya. Amin," kata menantu Mar'ie Muhammad, Zainal Irwan, Minggu (11/12/2016), seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Taman Brawijaya III, Nomor 139, Cipete Utara, Kebayoran Baru. Jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, setelah dishalatkan di Masjid Al Azhar.
Mantan Wakil Presiden Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said, merupakan beberapa dari tokoh nasional yang telah hadir di rumah duka.
"Beliau dikenal sebagai menteri keuangan yang memiliki komitmen terhadap perbaikan dimana sistem ekonomi saat itu berbeda sekali dibanding sekarang," kata Sri Mulyani seusai menjenguk Mar'ie Muhammad beberapa waktu lalu.
Sri Mulyani juga berutang budi kepada Mar'ie Muhammad karena telah banyak memberikan bantuan ketika dirinya baru pertama kali berkarir di lingkungan Kementerian Keuangan.
"Beliau pernah menjadi staf, tim khusus yang membantu saya. Banyak sekali diskusi mengenai apa-apa di Direktorat Jenderal Pajak yang perlu diperhatikan dan diperbaiki," ujarnya.
Mar'ie Muhammad, yang dikenal dengan julukan "Mr. Clean" karena perjuangannya memberantas korupsi di lingkungan keuangan, lahir di Surabaya pada tanggal 3 April 1939.
Sebelum menjadi Menkeu, Mar'ie mengabdi sebagai Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan RI (1969 - 1972). Kemudian dia menjabat sebagai Direktur di Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan RI (1972-1988).
Karier pria yang merupakan lulusan Master of Arts In Economics Universitas Indonesia itu kemudian berlanjut di Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan sebagai Direktur Jenderal pada periode 1988 hingga 1993. Ia lalu menjabat posisi Menteri Keuangan Kabinet Pembangungan VI pada periode 1993 hingga 1998.
Selama menjadi menteri, sejumlah gebrakan pernah ia dilakukan. Salah satunya adalah menolak dana taktis dan anggaran perjalanan dinas yang ia nilai terlalu besar.
Langkah tegas Mar’ie dalam melakukan efisiensi dan pemberantasan korupsi sempat menghantarkan Indonesia menjadi pelopor dalam bidang perekonomian di Asia Tenggara sekitar tahun 1997.
Mar'ie juga tercatat pernah menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Ketua Oversight Committee (OC) BPPN, Ketua Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), Ketua Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), dan komisaris utama PT Bank Syariah Mega Indonesia.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara