tirto.id - Tim yang pernah menaungi pembalap Indonesia, Rio Haryanto, Manor Racing, terancam tak bisa mengikuti ajang Formula One tahun 2017 yang akan dimulai pada 26 Maret di Grand Prix Australia karena dilanda krisis keuangan dan prestasi.
Sky News melaporkan pengelola Manor sekarang harus menangguk kerugian dari pemilik sebelumnya, Marussia, sebesar 35 juta poundsterling.
Berdasarkan laporan The Guardian, Jumat (6/1/2017), diketahui tim Manor telah berusaha mendatangkan suntikan dana segar, namun sampai dengan waktu yang tersisa Manor gagal mendapatkannya.
Geoff Rowley dari tim Manor mengakui timnya membutuhkan investasi berkelanjutan yang signifikan jika mereka masih ingin terus bersaing di F1.
"Selama beberapa bulan terakhir, tim manajemen senior telah bekerja tanpa lelah untuk membawa investasi baru untuk tim untuk mengamankan masa depan jangka panjang, tapi sayangnya tidak mampu melakukannya dalam waktu yang tersedia," ujarnya.
Manajemen Manor juga belum bisa memastikan nasib 212 karyawannya sebelum investor baru berhasil didapatkan.
Partisipasi Manor di musim pembuka pada Maret di Australia akan tergantung pada hasil dari proses administrasi dan negosiasi terkait dengan pihak yang tertarik untuk berinvestasi.
Di klasemen akhir 2016 silam, Manor berada di posisi paling bawah dengan hanya memperoleh satu poin dari pembalap Jerman Pascal Wehrlein di Grand Prix Austria.
Rio Haryanto sendiri sejauh ini masih berkeinginan untuk turun di F1. Sejauh ini, masih ada 3 tim yang belum memastikan pembalapnya, Mercedes AMG Petronas, Sauber, dan Manor Racing MRT. Namun, nama Rio kemungkinan tidak bisa masuk ke tim manapun. Ini dikarenakan Pertamina sebagai sponsor utama telah menarik diri atas pembiayaan Rio.
“Rio kalau tidak ada sponsor, mungkin tidak balap mas. Saat ini sepertinya hanya tim Manor yang belum mengumumkan drivernya,” ujar Ibunda Rio, Indah Pennywati kepada Tirto.ID.
Ibunda Rio sendiri telah meyakini bahwa Rio akan siap untuk berlaga kembali di tim manapun yang tersedia asal ada sponsor yang mau membiayainya. Namun, Pertamina yang selama ini menjadi sponsor utama akhirnya tidak memperpanjang kontrak untuk mensponsori Rio pada musim balap 2017. BUMN ini mengaku tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengkaji pembiayaan untuk Rio.
"Kami masih berkomitmen, namun ada hal yang membatasi itu, khususnya review mendalam (soal musim lalu) juga soal dana yang dapat kami alokasikan. Semuanya dalam posisi terbatas dan tidak bisa begitu saja mengikuti keinginan tim yang ada," ujar Winda Pusponegoro selaku Vice President Corporate Communication PT Pertamina kepada awak media.