tirto.id - Skincare sangat direkomendasikan untuk membuat kulit tetap terawat. Ada beragam jenisnya, mulai dari yang mendasar seperti moisturizer hingga produk tambahan lain seperti serum, face oil, eye cream, scrub, masker, dan sebagainya.
Sebagian besar produk skincare digunakan setiap hari sehingga kerap disebut sebagai "makanan" bagi kulit. Dari sinilah muncul tren skin fasting yang dipercaya dapat membuat kulit lebih sehat, sama halnya dengan puasa makan yang terbukti menyehatkan tubuh. Lalu, apa itu skin fasting?
Skin fasting adalah metode perawatan kulit yang dilakukan dengan cara berpuasaatau berhenti menggunakan skincare dalam jangka waktu tertentu. Ini bertujuan mengistirahatkan kulit dari berbagai produk yang digunakan setiap hari.
Skin fasting diharapkan bisa mereset kulit sekaligus memberikan kesempatan untuk "bernapas". Dengan begitu, kulit dapat menjalankan fungsinya secara alami tanpa bantuan skincare.
Manfaat Skin Fasting
Secara umum, skin fasting bermanfaat untuk menyehatkan kulit. Lalu, bagaimana hal itu bisa menyehatkan kulit? Berikut penjelasan terkait manfaat skin fasting, sebagaimana dirangkum dari Integris Health dan sumber lainnya.
1. Memperbaiki skin barrier
Kulit memiliki skin barrier yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. Ia bertugas menjaga kelembapan, mengatur pH, serta melindungi kulit dari berbagai faktor eksternal, termasuk masuknya zat berbahaya ke dalam kulit.Skin barrier dapat rusak karena banyak hal. Salah satunya bahan kimia yang mungkin terlalu keras dari produk skincare. Skin fasting membantu proses penyembuhan atau pemulihan kulit sehingga skin barrier bisa lebih kuat.
2. Mengurangi risiko iritasi
Bagi pemilik kulit sensitif, mengurangi pemakaian produk dengan cara skin fasting bisa membantu mengurangi iritasi. Hal ini membuat kulit lebih "santai" dan punya waktu untuk melakukan proses penyembuhan.3. Mengistirahatkan kulit
Skin fasting memungkinkan kulit untuk beristirahat sejenak. Lalu, kenapa kulit perlu istirahat?Untuk memahaminya, coba bayangkan jika Anda harus belajar banyak materi pelajaran setiap hari. Meski belajar bisa membuat pintar, 4 belajar tanpa istirahat akan membuat Anda jenuh, lelah, bahkan stres sehingga dapat menyebabkan sakit.
Hal ini juga bisa terjadi pada kulit. Walau skincare dibutuhkan, penggunaan yang terlalu banyak akan membuat kulit "kelelahan" dan justru berpotensi menimbulkan masalah, termasuk timbulnya jerawat.
4. Membantu memilah produk yang tidak cocok untuk kulit
Saat menggunakan banyak produk dalam satu waktu, ada kemungkinan muncul masalah kulit, misalnya iritasi dan jerawat. Jika sudah demikian, Anda akan sulit menentukan produk mana yang menyebabkan masalah itu.Dengan melakukan skin fasting, terutama secara bertahap, Anda dapat mengetahui produk atau zat apa saja yang kurang cocok bagi kulit.
Cara Melakukan Skin Fasting
Skin fasting tidak mengharuskan Anda untuk berhenti memakai skincare secara total. Selain itu, kondisi kulit setiap orang tidak sama sehingga cara skin fasting pun bisa berbeda-beda.
Cara skin fasting dapat dilakukan secara bertahap. Anda bisa menghentikan pemakaian produk satu per satu dalam jangka waktu tertentu. Anda juga bisa berpuasa sepenuhnya yang mencakup seluruh produk sekaligus dalam satu waktu selama periode tertentu.
Sementara itu, beberapa ahli dermatologi menyarankan agar tetap menggunakan basic skincare, termasuk cleanser, moisturizer, sunscreen, saat menjalani skin fasting. Dilansir Women's Health, berikut cara skin fasting yang direkomendasikan.
- Hentikan pemakaian seluruh produk, kecuali cleanser (2 kali sehari), moisturizer (1-2 kali sehari), dan sunscreen saat pagi (termasuk reapply jika diperlukan).
- Lakukan puasa skincare selama 1-2 minggu.
- Setelah batas waktu yang ditentukan, gunakan kembali satu jenis produk dan lihat bagaimana hasilnya. Lakukan tahap ini selama 1-2 minggu berikutnya.
- Jika tidak ada masalah, tambahkan lagi produk lain dan lihat hasilnya. Ulangi terus proses ini selama kulit tidak menunjukkan adanya masalah.
- Apabila terjadi reaksi negatif pada kulit setelah mengaplikasikan produk tertentu, misalnya muncul tanda kemerahan, Anda bisa menghentikan pemakaiannya.
- Tak hanya produk yang bermasalah. Jika suatu produk tidak menimbulkan reaksi negatif tetapi juga tidak memberikan efek signifikan dalam periode waktu skin fasting, Anda bisa mengeliminasinya dari skincare routine.
Kapan dan Berapa Lama Sebaiknya Melakukan Skin Fasting?
Tidak ada aturan baku mengenai cara melakukan skin fasting. Sekali lagi, setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda-beda. Baik dilakukan secara bertahap maupun sekaligus, Anda bisa memilih cara yang sesuai dengan kondisi kulit.
Hal ini juga berlaku untuk durasi waktu melakukan skin fasting dilakukan. Skin fasting bisa dilakukan dalam hitungan hari hingga beberapa minggu.
Sebagian orang mungkin akan melihat efek yang signifikan setelah melakukan skin fasting hanya dalam waktu beberapa hari, tapi bagi orang lain mungkin butuh waktu lebih lama seperti 1-2 minggu atau bahkan lebih.
Lalu, kapan skin fasting dilakukan? Anda bisa melakukannya kapan saja. Perawatan ini semakin disarankan untuk dilakukan ketika Anda mulai mengalami masalah pada kulit, misalnya mendadak muncul jerawat, iritasi, jadi lebih sensitif, atau kulit tampak lebih kusam dari biasanya.
Skin fasting bisa dilakukan ketika Anda mengalami iritasi atau breakout akibat menggunakan terlalu banyak produk. Dengan puasa skincare, kulit punya kesempatan untuk melakukan penyembuhan dan memperbaiki skin barrier-nya.
Meski demikian, skin fasting tidak direkomendasikan untuk semua orang. Orang yang mengalami masalah kulit, seperti eczema, rosacea, melasma, dan jerawat yang tidak bisa dikontrol, disarankan tidak mengikuti tren ini.
Kalaupun tetap ingin melakukannya, sebaiknya tidak berpuasa skincare secara total dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi terlebih dahulu.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Fadli Nasrudin