tirto.id - Zlatan Ibrahimovic resmi kembali ke AC Milan dengan kontrak 6 bulan plus opsi perpanjangan untuk musim depan. Pulangnya bomber gaek asal Swedia ini membuncahkan harapan bagi Rossoneri yang belum tampil konsisten di Liga Italia Serie A 2019/2020. Lantas, mampukah Ibra membangkitkan AC Milan?
Setelah tidak melanjutkan kiprahnya bersama klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, LA Galaxy, Zlatan Ibrahimovic yang berstatus bebas transfer sempat dirumorkan dengan beberapa klub Eropa, termasuk Manchester United, Napoli, juga Everton, namun akhirnya ia memilih balik ke AC Milan.
Ibrahimovic pertamakali bergabung dengan AC Milan saat usianya 29 tahun, tepatnya pada musim 2010/2011 sebagai pemain pinjaman dari Barcelona. Sebanyak 14 gol dalam 29 laga di Serie A ditorehkan olehnya dan turut membawa Rossoneri meraih scudetto.
I Diavolo Rosso lantas mempermanenkan status striker jangkung ini pada musim 2011/2012. Ibrahimovic tampil dalam 32 pertandingan Serie A dan melesakkan 28 gol yang menjadi gol terbanyak di musim itu.
Kala itu, lini depan Rossoneri terbilang sangar. Selain Ibrahimovic, ada pula Filippo Inzaghi, Alexandre Pato, Antonio Cassano, Robinho, Maxi Lopez, Kevin Prince Boateng, hingga Stephan El Shaarawy. AC Milan pun mengakhiri musim di peringkat dua di bawah Juventus.
Total, selama membela AC Milan di bawah besutan pelatih Max Allegri, Zlatan Ibrahimovic membukukan 56 gol dalam 85 pertandingan di semua ajang yang diikuti Rossoneri kala itu.
Ada Ibrahimovic, Milan Bangkit?
Beberapa musim belakangan, AC Milan seolah kehilangan pamornya sebagai salah satu klub terkuat di Italia, juga Eropa. Bahkan, dalam enam musim terakhir, Rossoneri selalu gagal masuk ke jajaran empat besar di klasemen akhir Serie A.
Keterpurukan klub yang pernah merajai Eropa ini masih terasa hingga musim terkini, Serie A 2019/2020. Setelah mendepak Marco Giampaolo dari kursi pelatih dan menggantinya dengan Stefano Pioli, AC Milan tetap saja terseok-seok di kompetisi domestik.
Hingga menjelang pertengahan musim, Giacomo Bonaventura dan kawan-kawan masih tersangkut di urutan 11 klasemen sementara. Rossoneri mengumpulkan 21 poin, terpaut amat jauh dengan rival sekotanya, Inter Milan, yang memuncaki klasemen dengan 42 poin.
Tak pelak, kembalinya Zlatan Ibrahimovic pun memercikkan ekspektasi tinggi bagi klub maupun Milanisti. Ibra diharapkan mampu mengembalikan AC Milan ke tempat terhormat meskipun usia sang bomber sudah tidak muda lagi, 38 tahun.
Zlatan Ibrahimovic paham betul akan beban yang bakal disandangnya setelah pulang ke San Siro. “Saya kembali ke klub yang sangat saya hormati dan kota yang sangat saya cintai," ucapnya di laman resmi AC Milan, Sabtu (28/12/2019).
“Saya akan berjuang dengan rekan-rekan setim untuk mengubah arah musim ini dan akan melakukan semua yang mampu saya lakukan untuk mencapai tujuan,” tandas eks striker Malmo FF, Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, Paris Saint Germain (PSG), Manchester United, dan LA Galaxy ini.
Menarik untuk dinanti bulan madu kedua Ibrahimovic bersama AC Milan. Apakah Rossoneri bisa bangkit dan kembali menjadi klub yang disegani, atau Zlatan justru bakal menelan kekecewaan di pengujung kariernya?
Editor: Agung DH