tirto.id - Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al-Saud tiba di Malaysia pada Minggu (26/2/2017), guna menyambut kedatangannya, negara tersebut menghamparkan karpet merah. Raja Salman dikabarkan melakukan kunjungan selama empat hari.
Menurut laporan Antara, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak dan Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein menyambut kedatangan Raja Salman di Bunga Raya Complex, Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Raja Salman datang bersama delegasi beranggotakan 600 orang yang meliputi bagian dari rumah tangga kerajaan dan menteri-menteri kabinet dalam kunjungan yang akan berakhir 1 Maret 2017 mendatang. Malaysia adalah negara Asia Tenggara pertama yang dikunjungi Raja Salman sejak menjabat tahun 2015.
Lebih dari 100 kendaraan disiapkan untuk menyambut kedatangan rombongan Raja Salman, yang datang ke Malaysia untuk memenuhi undangan Yang di-Pertuan Agung Sultan Muhammad V.
Raja Arab Saudi yang terakhir mengunjungi Malaysia pada 2006 adalah Raja Abdullah Abdulaziz Al-Saud. Raja Faisal Abdulaziz Al-Saud mengunjungi Malaysia tahun 1970.
Upacara kenegaraan untuk menyambut kedatangan Raja Salman dilangsungkan di Parliament Square, Kuala Lumpur, disusul pertemuan dengan Sultan Muhammad V.
Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman dalam keterangan persnya baru-baru ini mengatakan bahwa hubungan negaranya dan Arab Saudi sangat erat.
"Ada hubungan personal erat antara House of Saud dan Pemerintah Malaysia," katanya.
Untuk diketahui, Arab Saudi adalah mitra dagang terbesar kedua Malaysia di Timur Tengah, dan perdagangan antara kedua negara tahun lalu meningkat 19,8 persen dibanding tahun sebelumnya dan sekarang nilai totalnya mencapai 13,12 miliar Ringgit Malaysia.
Hampir 60 persen dari total ekspor Malaysia ke Arab Saudi berkaitan dengan minyak sawit mentah dan produk pertanian berbasis kelapa sawit, mesin, makanan olahan serta produk listrik dan elektronik menurut warta kantor berita Bernama.
Selain ke Malaysia, Raja Salman berencana mengunjungi Indonesia, Brunei, Jepang, China, Maladewa dan Yordania untuk bertemu dengan para pemimpin negara itu guna membahas hubungan bilateral serta masalah regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto