Menuju konten utama

Mahyudin Sebut Daftar Pengurus Golkar yang Beredar Hoax

Surat tersebut, menurut Mahyudin merupakan ulah dari seseorang yang ingin mempengaruhi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Mahyudin Sebut Daftar Pengurus Golkar yang Beredar Hoax
Sejumlah kader Partai Golkar berada di luar ruang rapat saat berlangsungnya Rapat Paripurna ke-III Munaslub Partai Golkar di Jakarta, Selasa (19/12/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id -

Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar, Mahyudin, menyebut surat berkop Golkar dengan isi daftar nama-nama pengurus baru dan pos-pos jabatan strategis yang beredar di sela-sela forum Munaslub adalah hoax.

"Enggak ada tanda tangan Pak Airlangga kan? Enggak ada stempelnya kan? Itu berarti hoax," kata Mahyudin saat dihubungi Tirto, Rabu (20/12/2017).

Ia pun mengatakan tersebarnya surat tersebut merupakan ulah dari seseorang yang ingin mempengaruhi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang juga telah ditetapkan sebagai ketua formatur pengurus baru Golkar.

"Sekjen saja belum ditentukan kok ini sudah ada jabatan-jabatan lainnya," kata Mahyudin.

Menurutnya, penentuan kepengurusan baru akan dilakukan setelah Munaslub dengan batas waktu maksimal satu bulan. Setelah itu, pengurus yang telah disusun akan disahkan di rapat pleno DPP Golkar.

Di dalam surat tersebut, jabatan Wakil Ketua MPR RI yang saat ini diisi oleh Mahyudin digantikan oleh Titiek Soeharto.

"Apa yang harus saya tanggapi? Hoax kok ditanggapi," kata Mahyudin.

Meski begitu, Mahyudin percaya keputusan Airlangga nantinya dalam menentukan kepengurusan baru Golkar merupakan yang terbaik bagi kemaslahatan partai. "Beliau pasti punya pertimbangan sesuai dengan visinya," kata Mahyudin.

Perihal kebenaran surat ini juga mendapat bantahan dari Ketua Harian Golkar Nurdin Halid. Menurutnya, surat-surat yang bererdar tersebut hanya isu yang digelontorkan oleh pihak berkepentingan di Munaslub Golkar. "Kami anggap aspirasi saja," kata Nurdin di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).

Di surat itu, posisi Nurdin Halid tetap sebagai ketua harian. Mengenai hal ini, Nurdin menyatakan bersyukur kalau memang diisukan begitu. Sebab menurutnya tidak ada nomenklatur yang benar-benar berubah di dalam kepengurusan Golkar.

"Nomenklatur dalam AD/ART menurut pandangan saya tidak boleh berubah," kata Nurdin.

Adapun jabatan lain di dalam surat tersebut adalah posisi Sekjen Golkar yang diisi oleh Letjen (Purn) Eko Wiratmoko. Sebelumnya, Eko menjadi Korbid Polhukam DPP Golkar menggantikan Yorrys Raweyai. Lalu ada juga posisi Ketua DPR yang diisi oleh Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca juga artikel terkait MUNASLUB GOLKAR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Dipna Videlia Putsanra