tirto.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan telah menarik diplomat tertinggi Venezuela di Washington sebagai bentuk protes terhadap sanksi Amerika Serikat (AS) kepada pejabat di negara Amerika Selatan, Rabu, (9/3/2016).
"Cukup sudah arogansi, kesombongan, dan intrik ini," katanya dalam siaran televisi setempat.
Diplomat tertinggi yang ditarik tersebut adalah Maximilien Arvelaiz, penanggung jawab urusan Venezuela di Washington, Amerika Serikat. Dalam beberapa bulan terakhir, dia menunggu izin untuk menjadi duta besar di Negeri Paman Sam tersebut.
"Terkadang, saya merasa berada di atas pesawat dan setiap lima menit harus mengencangkan sabuk pengaman karena guncangan yang kuat," kata Arvelaiz menggambarkan perannya sebagai diplomat tertinggi Venezuela di negara adidaya itu.
Sebelumnya, pada Maret 2015, Presiden AS Barack Obama menjatuhkan sanksi terhadap tujuh pejabat Venezuela dengan tuduhan melakukan tindak pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi.
Sanksi diambil setelah Kongres AS mengesahkan peraturan yang akan membekukan aset dan larangan visa bagi siapa saja yang dituduh melakukan tindakan kekerasan atau melanggar hak asasi manusia.
Pada Rabu, Obama mengirim surat kepada pemimpin legislatif AS untuk memperbaharui sanksi tersebut.
Venezuela mempunyai hubungan yang buruk dengan Amerika Serikat sejak pemerintahan Hugo Chavez pada 1999 sampai 2013 lalu. Sejak 2010, Venezuela dan AS sama-sama tidak memiliki duta besar.