Menuju konten utama

Macron Kecewa Trump Putuskan AS Keluar dari Perjanjian Paris

Presiden Perancis Emmanuel Macron kecewa dengan pernyataan Presiden Trump keluar dari Perjanjian Paris.

Macron Kecewa Trump Putuskan AS Keluar dari Perjanjian Paris
Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berbincang dalam pertemuan bilateral di konferensi tingkat tinggi G7 di Taormina, Sisilia, Italia, Jumat (26/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Stephane De Sakutin/Pool

tirto.id - Presiden Donald Trump pada Kamis (2/6/2017) telah mengeluarkan pengumuman yang menyatakan Amerika Serikat keluar dari Perjanjian Paris, yang merupakan kesepakatan global bersejarah dalam memerangi perubahan iklim.

Menanggapi keputusan itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengaku kecewa. Meski demikian, seperti dilansir TIME, Macron bereaksi atas pengumuman itu dengan “sedikit bersenang-senang”.

Dalam pidato di akun Twitter resmi miliknya, Macron meniru slogan khas Trump "Make America Great Again/Buat Amerika Hebat Lagi", tapi Macron menggantinya dengan "Make Planet Great Again/Buat Planet Kita Hebat Lagi".

Seperti halnya banyak pemimpin dunia lain, Macron mengulang kembali komitmennya dalam kesepakatan iklim internasional dan mencari cara-cara baru untuk melindungi planet dari pemanasan global.

"Untuk semua ilmuwan, insinyur, pengusaha, penduduk yang bertanggung jawab yang kecewa engan keputusan Amerika Serikat, saya ingin katakan Prancis bisa jadi rumah kedua mereka," kata Macron menanggapi Trump.

"Saya serukan pada mereka: datanglah dan bekerja di sini bersama kami-bekerja bersama untuk solusi-solusi konkret bagi iklim kita, lingkungan kita. Saya pastikan, Perancis tak akan menyerah dalam pertempuran."

Dilansir Antara, keluarnya AS pada kesepakatan tahun 2015 itu tidak diharapkan karena akan mengacaukan kesepakatan. Namun, hal itu akan melemahkan persetujuan dan mampu mencederai bisnis AS.

Keputusan juga mengisolasi AS dari isu penting seiring dengan komunitas internasional bertujuan melanjutkan upaya untuk mengendalikan perubahan iklim.

Selain AS, hanya Suriah dan Nikaragua yang tak menandatangani kesepakatan 2015.

Nikaragua tak menandatangani karena merasa kesepakatan tak akan berdampak jauh terhadap perubahan iklim.

Macron, tak gentar dengan mundurnya AS: "Saya serukan Anda sekalian tetap percaya diri, kita akan berhasil. Karena kita berkomitmen penuh, karena di mana pun kita tinggal, siapa pun kita, kita punya tanggung jawab sama. Buat planet kita hebat lagi."

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari