Menuju konten utama

LSI Denny JA: Prabowo-Sandi Kuasai Basis Pemilih Terpelajar

Prabowo-Sandi masih menguasai basis pemilih terpelajar pada periode survei per Januari 2019 dibandingkan Jokowi-Ma'ruf.

LSI Denny JA: Prabowo-Sandi Kuasai Basis Pemilih Terpelajar
Rilis temuan survei nasional LSI Denny JA yang mengangkat tema "Ulama dan Efek Elektoralnya" dimana tokoh agama paling kuat pengaruhnya merata di semua segmen pemilih, Jakarta, Rabu (14/11/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menyebut pemilih terpelajar menjadi salah satu basis pemilih Prabowo-Sandi dibandingkan Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019.

"Pemilih kaum terpelajar cukup penting karena kemampuan mereka memengaruhi opini publik. Di kantong pemilih ini Prabowo-Sandi unggul dibanding pasangan Jokowi-Maruf," kata Adjie di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Dari statistik, memang kantong pemilih terpelajar lebih mendukung Prabowo-Sandi daripada Jokowi-Maruf.

Dari basis populasi pemilih 11,5 persen dengan klasifikasi yang pernah kuliah atau di atasnya, sekitar 37,7 persen pemilih mendukung Jokowi-Maruf, sedangkan pendukung Prabowo-Sandi mencapai 44,2 persen. Pemilih yang belum menentukan sikap adalah 18,1 peren.

Adjie melanjutkan, kantong suara Jokowi-Maruf pada kalangan pemilih terpelajar per Agustus 2018 sebesar 40,4 persen turun jadi 37,7 persen per Januari 2019.

Sedangkan, kantong suara pemilih terpelajar Prabowo-Sandi fluktuatif, tetapi masih di atas 40 persen. Per agustus 2018, jumlah pemilih terpelajar sebesar 44,5 persen, sementara per Januari 2018 mencapai 44,2 persen.

Adjie menegaskan, deklarasi-deklarasi para alumni sekolah maupun universtias tidak terlalu berpengaruh. Menurut Adjie, data menunjukkan deklarasi tidak mempengaruhi pemilih.

"Dari data tadi tidak terlalu berpengaruh ya, apa dukungan kelompok, komunitas, kampus mendukung salah satu calon, baik Jokowi maupun Prabowo. Karena karakter terpelajar umumnya mereka lebih kritis melihat dan menilai capres," kata Adjie.

Adjie juga mengatakan, pemilih terpelajar umumnya memperoleh banyak informasi. Mereka bisa mengelola janji Jokowi selama 5 tahun.

Pemilih terpelajar biasanya suka dengan hal perubahan, kritis, berjarak dengan kekuasaan, dan mandiri dalam menentukan sikap. Oleh karena itu, deklarasi tidak serta-merta membawa perubahan persenase dukungan pemilih terpelajar.

"Hal-hal yang bersifat simbolik dukungan-dukungan itu, tidak berpengaruh untuk kalangan terpelajar, mereka lebih menilai sosok dan isunya," kata Adjie.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali