Menuju konten utama

LPG Nonsubsidi Naik, Pembeli Diminta Tak Beralih ke Gas Melon

Pertamina memastikan penyaluran gas melon atau LPG 3 kg tepat sasaran.

LPG Nonsubsidi Naik, Pembeli Diminta Tak Beralih ke Gas Melon
Pekerja memeriksa tabung gas tiga kg sebelum dilakukan pengisian ulang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/1/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

tirto.id - PT Pertamina (Persero) memastikan pendistribusian dan penggunaan LPG 3 kilogram (kg) di seluruh Tanah Air berjalan tepat sasaran. Hal ini merespon kekhawatiran adanya masyarakat kelas menengah bermigrasi dari LPG nonsubsidi ke kemasan 3 kg atau gas melon.

"Kami akan terus melakukan monitoring stok dan penyaluran LPG kepada masyarakat. Selain itu, kami juga terus akan melakukan edukasi untuk memastikan penyaluran LPG yang tepat sasaran," kata Corporate Secretary Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Irto Ginting saat dihubungi Tirto, Jumat (4/3/2022).

Di samping itu, Pertamina juga meminta kepada pengguna LPG nonsubsidi agar tidak beralih ke subsidi. Sebab, segmentasi pengguna LPG subsidi sendiri sudah jelas dan diatur peruntukannya untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Kami menghimbau agar pengguna LPG nonsubsidi tidak beralih ke LPG subsidi," tuturnya.

Pada akhir 2020, Pertamina resmi meluncurkan Kartu Pelanggan LPG 3 kg sebagai upaya bersama untuk memastikan pendistribusian dan penggunaan LPG 3 kg agar tepat sasaran dan tepat harga.

Program ini mempermudah Pertamina dan stakeholder lainnya dalam melakukan pengawasan pendistribusian LPG 3 kg agar tepat sasaran. Sehingga bertujuan mendorong masyarakat mampu agar beralih menggunakan LPG nonsubsidi yaitu Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg.

Pjs. Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II, Ujang Supriadi menjelaskan, tujuan implementasi kartu pelanggan di pangkalan LPG 3 kg adalah agar dapat mengidentifikasi, mengklasifikasi serta memonitor pelanggan LPG 3 kg sesuai dengan aturan peruntukannya (sektor RT, UKM dan pengecer).

“Pendistribusian LPG 3 kg bisa lebih tepat sasaran dan tepat harga. Diharapkan dapat menjamin stabilitas HET LPG 3 kg serta mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan di momen-momen hari raya dan hari penting lainnya”, jelas Ujang.

LPG nonsubsidi mengalami kenaikkan Rp15.500 per kilogram mulai 27 Februari 2021. Penyesuaian harga ini dilakukan saat harga Contract Price Aramco (CPA) memang masih tinggi di 775USD/Metrik. Harga tersebut naik sekitar 21% dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021. Sementara itu, harga LPG subsidi 3 kg tidak mengalami kenaikkan.

Baca juga artikel terkait HARGA LPG NON SUBSIDI NAIK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Fahreza Rizky