Menuju konten utama

Pertamina: Harga LPG 3 Kg Tetap, Meski Minyak Dunia Meroket  

Pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp11.000 per kg, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kg dengan harga terjangkau.

Pertamina: Harga LPG 3 Kg Tetap, Meski Minyak Dunia Meroket  
Pekerja mengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/4/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

tirto.id - Pemerintah dan Pertamina memutuskan untuk tidak menaikkan harga gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) meski tren harga Contract Price Aramco (CPA) terus meningkat hingga Februari 2022. Kenaikkan harga minyak tersebut dipicu oleh dinamika geopolitik di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina.

Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, harga minyak dunia pada pergerakan terakhir mencapai $775/Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 21 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.

“Meski tren CPA terus meningkat, LPG subsidi 3 kg tidak mengalami perubahan harga. Harga LPG subsidi 3 kg tetap mengacu kepada HET yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat,” jelas dia kepada Tirto, Selasa (1/3/2022).

Irto menjelaskan, LPG subsidi 3 kg porsi konsumsinya sangat besar yaitu sekitar 93 persen dari total konsumsi LPG nasional. Dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu, pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp 11.000 per kg, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kg dengan harga yang terjangkau. Pertimbangan tersebut yang membuat harga LPG bersubsidi tidak dinaikkan meski harga minyak tengah mengalami lonjakan.

Berbeda dengan LPG bersubsidi, Irto memastikan penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG nonsubsidi seperti Bright Gas yang porsi konsumsinya hanya 7 persen. Penyesuaian harga yang berlaku mulai 27 Februari 2022 ini juga telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG nonsubsidi.

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kenaikkan harga minyak akan sangat berdampak pada kas keuangan negara.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, menjelaskan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) tercatat sebesar $95,45/barel per 24 Februari 2022.

"Data sementara ICP bulan Februari 2022 per tanggal 24 sebesar $95,45/barel. Kalau harga minyak Brent, sudah lebih dari US$100/barel. Sejak ICP naik di atas $63/barel [asumsi APBN 2022], kita terus monitor dan antisipasi dampaknya. Tidak hanya harga minyak, tapi harga LPG seperti CP Aramco," papar Agung melalui keterangan resmi, Sabtu (26/2/2022).

Ia menuturkan, kenaikkan harga minyak dunia yang saat ini terjadi turut mempengaruhi APBN.

"Beban subsidi, khususnya BBM dan LPG juga meningkat dan bisa melebihi asumsi APBN 2022. Belum lagi biaya kompensasi BBM. Namun yang pasti, pemerintah terus mengamankan pasokan BBM dan LPG," terang dia.

Kenaikkan ICP menyebabkan harga keekonomian BBM meningkat sehingga menambah beban subsidi BBM dan LPG serta kompensasi BBM dalam APBN. Setiap kenaikan US$ 1 per barel berdampak pada kenaikkan subsidi LPG sekitar Rp1,47 triliun, subsidi minyak tanah sekitar Rp49 miliar, dan beban kompensasi BBM lebih dari Rp2,65 triliun.

Sebagaimana diketahui, subsidi BBM dan LPG 3 kg dalam APBN 2022 sebesar Rp77,5 triliun. Subsidi tersebut pada saat ICP sebesar $63 per barel.

Selain itu, kenaikkan ICP juga memberikan dampak terhadap subsidi dan kompensasi listrik, mengingat masih terdapat penggunaan BBM dalam pembangkit listrik. Setiap kenaikkan ICP sebesar $ 1 per barel berdampak pada tambahan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp295 miliar.

Selain dampak terhadap APBN tersebut, kenaikkan harga minyak juga berdampak pada sektor lainnya khususnya transportasi dan industri yang mengonsumsi BBM nonsubsidi. "Tren kenaikan harga minyak dunia, mengerek harga keekonomian BBM," tutupnya.

Baca juga artikel terkait HARGA LPG 3 KG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Fahreza Rizky