Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Longsor di Ekuador: Update dan Kondisi Terkininya, 24 Orang Tewas

Gelombang lumpur dari longsor di Ekuador menghanyutkan kendaraan, sepeda motor, tempat sampah dan puing-puing lainnya.

Longsor di Ekuador: Update dan Kondisi Terkininya, 24 Orang Tewas
Warga terlihat di daerah longsor saat petugas pemadam kebakaran terus mencari rumah dan jalan yang tertutup lumpur di Quito, Ekuador, Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonatan Rosas/rwa/sad

tirto.id - Sedikitnya 24 orang tewas akibat tanah longsor yang terjadi di lereng bukit ibu kota Quito, Ekuador. Longsor yang terjadi karena hujan itu juga menyapu rumah-rumah dan lapangan olahraga.

The Guardian melaporkan, Departemen Keamanan Quito mengatakan pada hari Selasa, setidaknya ada 32 orang yang luka-luka serta delapan rumah runtuh dengan lebih banyak kerusakan.

Masyarakat dan petugas penyelamat sedang mengevakuasi pada korban bencana yang melanda setelah diguyur hujan hampir 24 jam.

Kepada AP News, seorang warga bernama Imelda Pacheco menyatakan, dia merasa rumahnya bergerak seperti gempa ketika badai sedang melanda. Air dan batu tiba-tiba mulai masuk melalui pintu dan jendela. Dia pun melarikan diri sebelum bangunan itu hancur.

“Saya hampir tidak punya waktu untuk meraih tangan putra saya yang berusia empat tahun dan saya berlari ke tangga, ke teras. Tiba-tiba dinding di depan dan di samping menghilang,” katanya.

“Kami berteriak ke tetangga di lantai satu, tetapi air membawa ibu dan anak itu,” katanya, berdiri di depan reruntuhan rumahnya.

“Saya pikir saya akan mati bersama putra saya. Saya memeluknya dengan kuat dan kami berguncang, saya pikir karena kedinginan dan ketakutan… Kami nyaris tidak selamat,” tambahnya.

Tanah Longsor Ekuador

Tumpahan dari pecahnya pipa minyak terlihat di Piedra Fina, Ekuador dalam gambar yang diambil dengan drone pada Sabtu (29/1/2022). ANTARA FOTO/Nicolas Mainville/Amazon Frontlines/Handout via REUTERS/foc/sad.

Kondisi Terkini Longsor di Ekuador

Gelombang lumpur dari longsor itu kurang lebih setinggi tiga meter (10 kaki) sehingga menghanyutkan kendaraan, sepeda motor, tempat sampah dan puing-puing lainnya.

Sedangkan gelombang lumpur yang lebih kecil terus mengalir pada Selasa pagi melewati warga yang mencoba menggeser batu, batang pohon, dan puing-puing. Sebuah taksi terbalik dan kendaraan lain sebagian terkubur dalam lumpur di lapangan olahraga.

Polisi pun sudah mengimbau masyarakat untuk hening atau diam saat proses evakuasi dimulai agar tangisan mereka yang terjebak reruntuhan bisa terdengar.

Menurut keterangan Walikota Quito Santiago Guarderas, hujan lebat telah membasahi tanah sehingga memicu tanah longsor.

“Saya telah kehilangan segalanya. Saya tidak punya apa-apa. Semuanya sudah berakhir,” kata Laura Quiñónez, 65 tahun.

Sementara itu, Reuters melaporkan, menurut badan penanggulangan bencana negara itu, setidaknya 48 orang terluka.

Seorang warga bernama Alba Cotacachi mengatakan: "Kami melihat sungai hitam besar yang menyeret semuanya, kami harus memanjat tembok untuk melarikan diri."

Alba Cotacachi sedang mengevakuasi dua putrinya dari rumah mereka. "Kami mencari yang hilang."

Berdasarkan rekaman yang diperoleh Reuters, seorang pria terlihat sedang berjuang untuk membebaskan diri dari air berlumpur yang mengalir di jalan perumahan. Saksi mata Reuters mengatakan pria itu hanyut saat warga berteriak minta tolong.

Sedangkan video lain menunjukkan aliran deras menyapu pohon, kendaraan, tempat sampah dan bahkan tiang listrik, sementara beberapa orang diselamatkan dari air berlumpur oleh tetangga.

Baca juga artikel terkait LONGSOR DI EKUADOR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya