tirto.id - Tingkat aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terletak di antara Kabupaten Lumajang dan Malang saat ini berada pada level II atau waspada.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Andiani menjelaskan, situasi Gunung Semeru pasca erupsi masih berpotensi membahayakan masyarakat.
"Potensi bahaya aliran lahar berkaitan dengan musim hujan. Rekaman gempa menunjukan getaran banjir dengan durasi 1200 titik," ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (15/12/2021).
Sehingga, PVMBG mengimbau agar masyarakat dan para wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Semeru dan 5 kilometer arah bukaan kawah di selatan tenggara. Serta menjauhi Sungai Besuk Kobokan yang masih terdapan endapan bersuhu tinggi.
"Waspadai guguran larva sepanjang sungai-sungai yang berhulu di Semeru," tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengamatan PVMBG pada periode Rabu (15/12/2021) pukul 12:00-18:00 WIB dari Gunung Semeru masih terjadi 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 10-21 mm dan lama gempa 55-75 detik. Berikut aktivitas terkini Gunung Semru merurut PVMBG.
Aktivitas Gunung Semeru Terkini
Periode pengamatan
Rabu (15/12/2021) pukul 12:00-18:00 WIB
Lokasi Gunung Semeru
Gunung Api Semeru terletak di KabupatenKota Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl
Pengamatan visual
Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah timur.
Pengamatan klimatologi
Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 23-27°C.
Pengamatan visual
Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah timur.
Pengamatan kegempaan
2 kali gempa guguran dengan amplitudo 10-21 mm dan lama gempa 55-75 detik.
1 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 27 mm, dan lama gempa 8160 detik.
Rekomendasi PVMBG
1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
2. Agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk).
Editor: Iswara N Raditya