Menuju konten utama

Lodewijk, Sekjen Golkar Ketiga dari Militer Setelah Reformasi

Lodewijk Freidrich Paulus, mantan Danjen Kopassus pada 2009-2011 ini tercatat sebagai sekjen ketiga Golkar dari unsur militer setelah reformasi.

Lodewijk, Sekjen Golkar Ketiga dari Militer Setelah Reformasi
Lodewijk Freidrich Paulus. FOTO/ ANTARA News

tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengangkat mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Letjen (Purn) TNI Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Sekjen Golkar menggantikan Idrus Marham. Hal ini diumumkan Airlangga di kantor Golkar, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Airlangga juga mengumumkan sejumlah nama lain yang menempati struktur baru partai beringin hasil hasil Munaslub 2017 ini. Dalam struktur baru ini, jumlahnya menyusut menjadi 251 dibandingkan era Setya Novanto yang berjumlah 305 kader.

“Sekarang jumlahnya 251 dan 75 di antaranya perempuan. Revitalisasi ini menajamkan peran pemenangan pemilu, dan secara spesifik target Golkar di Pemilu 2019 meningkatkan elektabilitas antara 16-18 persen,” kata Airlangga.

Terpilihnya mantan Danjen Kopassus pada 2009-2011 sebenarnya bukan hal baru dalam sejarah Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini memang memiliki tradisi jika ketua umum berasal dari militer, maka sekjennya berasal dari sipil dan demikian sebaliknya.

Formasi seperti ini mulai terjadi saat Letjen (purn) Sudarmono menjabat Ketua Umum Golkar periode 1983-1988. Sudarmono menunjuk Sarwono Kusumaatmadja sebagai sekretaris jenderal. Tradisi berlanjut kala Letjen (purn) Wahono memimpin Golkar pada 1988-1993, ia menunjuk Rachmat Witoelar sebagai sekjennya.

Saat Harmoko menjadi Ketua Umum Golkar dari sipil pertama kali, jabatan Sekjen Golkar didapuk Letjen (purn) Ary Mardjono pada periode 1993-1998. Demikian juga dengan Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla. Keduanya memilih Letjen (Purn) Tuswandi dan Letjen (purn) Sumarsono sebagai sekjen masing-masing.

Dalam konteks posisi sekjen ini, Idrus merupakan sekjen pertama dari sipil dengan ketua umum yang berasal dari sipil. Jabatan sekjen yang diembannya pun cukup lama, mengalami tiga periode kepengurusan dari Munas Pekanbaru tahun 2009, Munas Bali tahun 2014, dan Munaslub Bali tahun 2016.

Terpilihnya Lodewijk sebagai sekjen di era Airlangga ini kembali menguatkan tradisi partai beringin yang selalu mengkombinasikan antara sipil dan militer dalam pucuk pimpinan, ketua umum dan sekjen. Mantan Danjen Kopassus pada 2009-2011 ini tercatat sekjen ketiga Golkar dari unsur militer setelah reformasi.

Baca juga artikel terkait GOLKAR atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz