tirto.id - Premier League 2019/2020 akan dimulai kembali pada 17 Juni mendatang. Saat ini, Liverpool yang unggul 25 poin di puncak klasemen hampir pasti menjadi juara. Lantas, apa lagi yang menarik dari Liga Inggris musim ini?
The Reds memang tampil luar biasa musim ini dengan menguasai puncak klasemen dan meninggalkan para rivalnya. Namun, hasrat Liverpool untuk meraih gelar juara perdana di era Premier League sempat tertunda gara-gara pandemi Corona COVID-19.
Kini, skuad asuhan Jurgen Klopp berkesempatan mengunci gelar secepat mungkin saat Premier League dihelat kembali. Jordan Henderson dan rekan-rekan tinggal membutuhkan dua kemenangan.
Liverpool bahkan bisa mengangkat trofi Premier League 2019/2020 lebih cepat seandainya Manchester City dikalahkan Arsenal pada 17 Juni nanti.
Masih ada hal-hal menarik lainnya di sisa Premier League musim ini, termasuk persaingan seru di zona Eropa dan degradasi.
Selain itu, gelaran liga di tengah pandemi juga menjanjikan pengalaman yang berbeda. Laga tanpa penonton hingga pergantian pemain maksimal 5 kali dalam satu pertandingan akan menjadi sesuatu yang unik dan berbeda.
Persaingan di Zona Eropa
Satu tiket ke Liga Champions sudah pasti dimiliki Liverpool. Di bawahnya, Manchester City dan Leicester City adalah kandidat terkuat untuk mengamankan posisi empat besar. Chelsea di peringkat empat masih tergolong rawan, hanya unggul tiga poin dari peringkat lima.
Kendati aman di empat besar, The Citizens hampir dipastikan tidak akan masuk Liga Champions. Juara bertahan Premier League ini dihukum UEFA atas pelanggaran Aturan Fair Play Finansial (FFP). City disanksi tak boleh mengikuti kompetisi UEFA selama dua tahun.
Klub milik taipan Uni Emirat Arab itu masih bisa mengajukan banding. Namun, apabila hukuman City tak berubah, jatah Liga Champions akan diwariskan ke peringkat lima Premier League musim ini.
Hingga kompetisi dijeda, peringkat lima Liga Inggris ditempati Manchester United dengan 45 poin. Wolverhampton Wanderers dan Sheffield United (menyimpan satu pertandingan lebih banyak) menguntit di bawahnya, hanya terpaut dua angka.
Di peringkat delapan, Tottenham Hotspur yang tertinggal empat poin juga masih berkesempatan menggusur MU. Arsenal di peringkat sembilan pun masih memburu zona Eropa, saat ini mengumpulkan 40 poin dan masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak.
Persaingan di Zona Merah
Persaingan di zona degradasi masih berjalan sengit saat kompetisi dijeda. Hingga pekan 29, klub di peringkat 15 hanya terpaut empat poin dari peringkat 19, dan terpaut delapan poin dari posisi buncit.
Posisi juru kunci masih ditempati Norwich City dengan pundi-pundi 21 poin. Performa angin-anginan The Canaries membuat mereka tak kunjung beranjak dari dasar klasemen.
Sedangkan di peringkat 18 dan 19, tren negatif Bournemouth dan Aston Villa membuat dua klub ini terdampar di zona merah.
Villa mengoleksi 25 poin hingga kompetisi dijeda, namun baru melakoni satu pertandingan lebih sedikit. Sedangkan The Cherries kalah selisih gol dari Watford di peringkat 17 yang sama-sama mengoleksi 27 poin.
Di peringkat 17, Watford sukses memperbaiki performa usai kedatangan manajer Nigel Pearson pada Desember lalu. The Hornets merangkak dari posisi juru kunci hingga saat ini unggul tipis di atas zona merah.
Berkat Pearson, Watford bahkan sempat membuat kejutan dengan membabat Liverpool pada awal Maret lalu, sekaligus memberi kekalahan perdana pada sang pemuncak klasemen.
West Ham United di peringkat 16 juga mengumpulkan 27 poin, sama dengan Watford dan Bournemouth, hanya unggul selisih gol. Di atas enam klub ini, Brighton & Hove Albion tergolong paling aman dengan 29 poin di peringkat 15.
Rekor Liverpool dan Top Skor
Selain berpeluang besar merengkuh gelar juara Liga Inggris perdana setelah 30 tahun atau yang pertama di era Premier League, Liverpool juga berkesempatan memecahkan rekor lain.
Mohamad Salah dan kawan-kawan berpeluang memecahkan rekor Manchester City saat menjuarai Premier League musim 2017/2018.
Skuad Klopp membutuhkan tambahan 19 poin untuk memecahkan rekor 100 poin The Citizens. Margin poin final (19) City pada 2017/2018 pun bisa dipecahkan Liverpool yang saat ini sudah menorehkan margin 25 poin.
Liverpool juga berkesempatan memecahkan rekor poin kandang tertinggi (55 poin) yang ditorehkan Chelsea pada musim 2005/2006. The Reds sejauh ini telah mengemas 45 poin di Anfield dengan empat laga kandang tersisa.
Selain rekor-rekor yang mungkin dipecahkan Liverpool, perburuan gelar top skor Liga Inggris 2019/2020 juga menarik. Jamie Vardy dari Leicester City masih memimpin daftar top skor dengan torehan 19 gol.
Pierre-Emerick Aubameyang dari Arsenal (17 gol), Mohamed Salah dari Liveprool (16 gol), Sergio Aguero dari Manchester City (16 gol), dan Danny Ings dari Southampton (15 gol) menguntit di bawah torehan Vardy.
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Iswara N Raditya