tirto.id - Lagu berjudul “Lenggang Kangkung” merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari daerah Betawi atau DKI Jakarta.
Lagu Lenggang Kangkung pernah dipopulerkan oleh penyanyi asal Jakarta yaitu Lilis Suryani. Ia juga pernah mendapatkan tawaran tampil untuk bernyanyi di Istana Negara dan tempat-tempat bergengsi lainnya.
Seperti halnya lagu-lagu daerah pada umumnya, pencipta lagu Lenggang Kangkung tidak diketahui.
Lagu ini konon diciptakan pada masa penjajahan Belanda. Lirik lagu ini menggunakan format atau rima seperti pantun lama atau pantun Melayu. Dengan dua baris awal sebagai sampiran dengan metafora kangkung, lalu dua baris berikutnya merupakan isi.
Isi dari lagu ini sendiri merupakan tema percintaan dan kehidupan sosial masyarakat pada umumnya, khususnya merupakan sindiran bagi kondisi keluarga yang kurang harmonis.
Kata “Lenggang Kangkung” dalam lagu ini berarti “tidak peduli” atau “tidak tahu apa-apa”, yang menunjukkan bahwa sikap tidak tahu-menahu dalam kehidupan berkeluarga dapat menyebabkan pertengkaran, perselisihan dan ketidakharmonisan.
Lirik Lagu “Lenggang Kangkung” dari Betawi/DKI Jakarta
Lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Cimanggis
Lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Cimanggis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Jakarta
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Jakarta
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung di atas peti
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya di atas peti
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Menurut Banoe (2011) dalam bukunya Kamus Musik, Lagu daerah di Indonesia yakni lagu dari daerah tertentu atau wilayah budaya tertentu, lazimnya dinyatakan dalam syair atau lirik bahasa wilayah (daerah) tersebut baik lagu rakyat maupun lagu-lagu ciptaan baru.
Sementara itu menurut Ali (2010) dalam bukunya Seni Musik, lagu daerah memiliki beberapa ciri khas, antara lain yaitu:
1. Menceritakan tentang keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat yang sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
2. Bersifat sederhana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak membutuhkan pengetahuan musik yang cukup mendalam seperti membaca dan menulis not balok.
3. Jarang diketahui pengarangnya.
4. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur-unsur kebersamaan sosial, serta keserasian dengan lingkungan hidup sekitar.
5. Sulit dinyanyikan oleh seseorang yang berasal dari daerah lain, karena kurangnya penguasaan dialek atau bahasa setempat sehingga penghayatannya kurang maksimal.
6. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani