tirto.id - Beberapa waktu lalu, lagu "Puaskah" kembali populer di TikTok: platform vídeo musik Tiongkok yang diluncurkan Zhang Yiming (pendiri Toutiao) pada September 2016. Meskipun telah rilis cukup lama, lagu keluaran Wali Band tersebut sepertinya masih banyak penggemarnya.
"Puaskah" merupakan lagu bergenre pop yang diciptakan Aan Kurnia atau lebih dikenal Apoy: gitaris sekaligus vokalis latar Wali Band. Lagu ini masuk salah salah single utama album bertajuk “Cari Jodoh” di samping "Cari Jodoh" dan "Baik-Baik Sayang" yang dipopulerkan grup band tersebut pada Mei 2009 lalu.
Lagu "Puaskah" kembali diluncurkan Wali Band pada 5 September 2014 melalui kanal YouTube NAGASWARA Official Video. Hingga 9 Agustus 2022, musik video berdurasi 4 menit 8 detik tersebut mengantongi 14,5 juta tayangan.
Lagu "Puaskah" mengisahkan seorang lelaki yang dikhianati pasangannya. Padahal, mereka sebelumnya bersama dan saling mencintai satu sama lain.
Lelaki tersebut kemudian mempertanyakan hati nurani dan akal pikiran mantannya, kenapa begitu tega meninggalkan? Lelaki itu juga mengandaikan, apakah kematian adalah jalan yang tepat bagi dirinya? sehingga mantan pasangannya puas, dan tidak menyakitinya lagi.
Kemudian, Wali Band sendiri merupakan salah satu grup band bergenre pop melayu ternama di Indonesia. Band ini dibentuk di Ciputat, Tangerang Selatan pada 1999 silam dengan anggota: Faank (vokalis), Apoy (gitaris), Tomi (drummer), dan Ovie (keyboardist).
Lirik Lagu "Puaskah" yang Dipopulerkan Wali Band
Berikut ini lirik lengkap lagu Puaskah yang dipopulerkan Wali Band:
Puaskah kau lukaiku?
Puaskah kau sakitiku?
Puaskah khianatiku?
Puaskah, oh, sayangku?
Di manakah nuranimu?
Di mana akal sehatmu?
Sekarang kau campakkanku
Setelah kau dapatkanku
Mungkin hanya bila ku mati
Kau 'kan berhenti 'tuk menyakiti
Sampai kapan aku begini?
Terus begini, terus engkau lukai, uh-uh
Uh-uh
Uh-uh
Ingatkah saat yang lalu
Saat kau peluk diriku?
Tapi kini semua lalu
Kau tega khianatiku
Mungkin hanya bila ku mati
Kau 'kan berhenti 'tuk menyakiti
Sampai kapan aku begini?
Terus begini, terus engkau lukai
Mungkin hanya bila ku mati
Kau 'kan berhenti 'tuk menyakiti
Sampai kapan aku begini?
Terus begini, terus engkau lukai
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Nur Hidayah Perwitasari