tirto.id - Lagu Mendung Tanpo Udan yang dinyanyikan oleh Ndarboy Genk menuai kesuksesan di tanah air. Lagu ini sangat populer di berbagai platform musik, termasuk di TikTok.
Lagu Mendung Tanpo Udan kini semakin viral gara-gara NCT. Pada hari Rabu, 26 Januari 2022 lalu, akun TikTok resmi NCT @official_nct mengunggah video tiga member NCT yang sedang berjoget dengan lagu Mendung Tanpo Udan.
Jaemin, Jisung, dan Mark yang tergabung dalam grup NCT Dream menarikan koreografi khas Mendung Tanpo Udan dengan kompak. Video berdurasi sekitar 30 detik itu langsung membuat para penggemar NCT di Indonesia heboh.
Aksi joget NCT tersebut tentu saja jadi sorotan netizen, pasalnya NCT termasuk salah satu grup K-Pop ternama dengan basis penggemar yang sangat besar.
Sebagai informasi, NCT merupakan grup asal Korea Selatan yang dibentuk oleh SM Entertainment dan debut di 2016. Sementara NCT Dream merupakan salah satu sub-unit grup yang beranggotakan 7 member, termasuk Mark, Jaemin, dan Jisung yang joget dengan lagu Mendung Tanpo Udan.
Lirik Lagu Mendung Tanpo Udan
Lagu Mendung Tanpo Udan sebenarnya diciptakan dan dinyanyikan oleh Kukuh Prasetya Kudamai. Video musiknya juga telah dirilis di kanal YouTube resmi Kukuh Prasetya Kudamai sejak Februari 2021 lalu.
Menurut sang pemilik lagu, Mendung Tanpo Udan berkisah tentang perjalanan cinta sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan bertahun-tahun. Meski telah berangan-angan akan berumah tangga, keduanya akhirnya memilih untuk berpisah.
Lagu yang aslinya dinyanyikan dengan sangat sendu ini kemudian menjadi viral setelah dinyanyikan kembali oleh Ndarboy Genk dalam versi dangdut koplo.
Lewat kanal YouTube Ndarboy Genk, video Mendung Tanpo Udan ini telah ditonton lebih dari 57 juta kali sejak diunggah pada Juli 2021 lalu.
Lirik lagu Mendung Tanpo Udan dan artinya:
Mlaku bebarengan (Jalan bersamaan)
Ben dino sayang-sayangan (Setiap hari, sayang-sayangan)
Sedih lan kebahagiaan (Sedih dan kebahagiaan)
Dilewati tahun-tahunan (Dilewati bertahun-tahun)
Padu meneng-menengan (Bertengkar, saling diam-diaman)
Barkui kangen-kangenan (Setelah itu kangen-kangenan)
Kadang bedo pilihan (Kadang beda pilihan)
Nganti pedot balikan (Sampai putus balikan)
Mendung tanpo udan (Mendung tanpa hujan)
Ketemu lan kelangan (Bertemu dan kehilangan)
Kabeh kui seng diarani perjalanan (Semua itu yang dinamakan perjalanan)
Awak dewe tau duwe bayangan (Kita pernah punya angan-angan)
Besok, yen wes wayah omah-omahan (Besok, jika sudah waktunya berumah tangga)
Aku moco koran sarungan (Aku baca koran sarungan)
Kowe blonjo dasteran (Kamu belanja dasteran)
Nanging saiki wes dadi kenangan (Namun sekarang cuma jadi kenangan)
Aku karo Kowe wes pisahan (Aku dan kamu sudah berpisah)
Aku kiri kowe kanan (Aku kiri, kamu kanan)
Wes bedo dalan (sudah berbeda jalan)
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari