Menuju konten utama

Lirik Lagu 'Cari Berkah' yang Dinyanyikan Wali dan Maknanya

Berikut ini lirik lagu religi "Cari Berkah" yang dinyanyikan oleh band Wali. Apa makna lagu tersebut?

Lirik Lagu 'Cari Berkah' yang Dinyanyikan Wali dan Maknanya
Grup band Wali menghibur penggemarnya saat konser Hari Santri Nasional 2018 di lapangan Maron, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (28/10/2018). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

tirto.id - Lagu “Cari Berkah” merupakan salah satu karya grup band Wali. Lagu ini rilis pada 24 Juli 2012 melalui kanal YouTube Nagaswara Official Video: Indonesia Music Channel. Berikut ini lirik dan makna lagu religi "Cari Berkah" tersebut.

Lagu “Cari Berkah” merupakan salah satu tembang yang masuk ke dalam Album 3 in 1 (2012). Lagu “Cari Berkah” diciptakan oleh sang gitaris, yakni Apoy. Sejak debutnya, lagu “Cari Berkah" pernah menjadi soundtrack beberapa opera sabun di Indonesia.

Beberapa sinetron televisi yang pernah menggunakan lagu “Cari Berkah” karya band Wali sebagai soundtrack, misalnya sinetron Ustad Fotocopy (2012-2013). Selain itu, lagu ini juga turut menjadi soundtrack original sinetron Amanah Wali 4 (2020). Sinetron Amanah Wali 4 merupakan pemenang nominasi Program Drama Seri dalam Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2020.

Dilansir kanal YouTube Nagaswara Official Video: Indonesia Music Channel, klip musik lagu “Cari Berkah” sejak pertama kali rilis hingga saat ini (Minggu, 6/3/2022) berhasil mengantongi sebanyak 42,8 juta tayangan.

Klip musik lagu “Cari Berkah” yang memiliki panjang durasi 4 menit 24 detik juga memperoleh 118 ribu likes dari para penontonnya.

Lagu “Cari Berkah” karya Wali Band pada waktu itu dirilis menjelang Ramadan. Lagu ini membawa makna bahwa seorang muslim sebaiknya memperbanyak amalan berupa sedekah di bulan Ramadan.

Bersedekah dapat dilakukan kepada siapa pun, terkhusus kepada golongan yang membutuhkan, supaya mendapatkan rida dan berkah dari Allah SWT.

Grup Wali sendiri merupakan kelompok musik pop yang bertempat di Ciputat, Tangerang Selatan. Ia dibentuk pada 1999 dan beranggotakan 5 musisi yaitu Faank (vokal), Ihsan Bustomi (Drum), Endang (Bass), Raden (Gitar Rhythm), dan Apoy (Lead Gitar).

Tema-tema lagu Wali berkutat pada topik religi dan cinta. Nuansa religi pada lagu Wali ini bisa jadi dipengaruhi latar belakang para anggotanya yang merupakan lulusan pesantren. Selain itu, sebagian dari mereka juga merupakan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lirik Lagu Band Wali “Cari Berkah”

Lirik Lagu “Cari Berkah” yang dipopulerkan oleh grup band Wali sejak tahun 2012 sebagai berikut:

Bang, beli bawang, beli bawang gak pake kulit

Bang, jadi orang, jadi orang jangan pelit-pelit

Neng, beli batik, beli batik warnanya terang

Neng, tambah cantik, kalo sering bantu orang

Itu semua dari Allah, itu semua karena Allah

Itu semua milik Allah barokallah

Banyak harta ngapain (ngapain)

Kalo gak berkah pikirin (pikirin)

Oh punya harta gak mungkin (gak mungkin) dibawa mati

Hidup indah bila mencari berkah

Punya rezeki bagiin (bagiin)

Bantu yang susah tolongin (tolongin)

Oh jadi miskin gak mungkin (gak mungkin), Allah yang jamin

Hidup indah bila mencari berkah

Ya Allah tuhan kami, berkahi hidup ini

Sampai tua nanti dan sampai dan sampai dan sampai kami mati

Banyak harta ngapain (ngapain)

Kalo gak berkah pikirin (pikirin)

Oh punya harta gak mungkin (gak mungkin) dibawa mati

Hidup indah bila mencari berkah

Punya rezeki bagiin (bagiin)

Bantu yang susah tolongin (tolongin)

Oh jadi miskin gak mungkin (gak mungkin), Allah yang jamin

Hidup indah bila mencari berkah

Banyak harta ngapain (ngapain)

Kalo gak berkah pikirin (pikirin)

Oh punya harta gak mungkin (gak mungkin) dibawa mati

Hidup indah bila mencari berkah

Punya rezeki bagiin (bagiin)

Bantu yang susah tolongin (tolongin)

Oh jadi miskin gak mungkin (gak mungkin), Allah yang jamin

Hidup indah bila mencari berkah, hidup indah bila mencari berkah

Baca juga artikel terkait LIRIK LAGU atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Musik
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi