tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan perubahan saluran untuk penayangan program Belajar dari Rumah (BDR) SD dan PAUD. Perubahan ini berlaku mulai 1 April hingga 30 Juni 2021.
Terdapat 3 jenis saluran yang ditetapkan oleh Kemendikbud menjadi medium penayangan program BDR jenjang pendidikan PAUD dan SD, mulai 1 April 2021.
Saluran pertama ialah TV Edukasi Kemendikbud. Siaran TV Edukasi mengudara dengan dukungan satelit Telkom Merah Putih dan bisa diakses secara bebas melalui antena parabola oleh pemirsa di seluruh wilayah Indonesia. Siaran TV Edukasi juga bisa diakses secara online.
Pengelola TV Edukasi Kemendikbud telah bekerja sama pula dengan TV daerah, saluran video-on-demand (VoD), dan kanal over-the-top (OTT), guna memperluas akses masyarakat ke siarannya.
Sementara 2 saluran penayangan lainnya ada di Youtube. Program BDR untuk siswa SD dan PAUD bisa ditonton lewat kanal Youtube TV Edukasi dan Kanal YouTube Rumah Belajar.
Melalui TV Edukasi Kemendikbud, tayangan program Belajar dari Rumah untuk siswa PAUD dan SD akan disiarkan langsung (live) setiap Senin-Jumat pada pukul 08.00-11.30 WIB.
Tayangan serupa akan disiarkan ulang pada pukul 15.00 sampai dengan 18.30 WIB. Sementara di Youtube, tayangan siaran Belajar dari Rumah bisa disaksikan saat disiarkan live dan setelahnya.
Detail jadwal live streaming Belajar dari Rumah (BDR PAUD dan SD) di TV Edukasi mulai 1 April 2021 adalah sebagai berikut:
- Jadwal BDR PAUD: Senin-Jumat pukul 08.00 WIB dan 18.00 WIB
- Jadwal BDR SD Kelas 1: Senin-Jumat pukul 08.30 WIB dan 17.30 WIB
- Jadwal BDR SD Kelas 2: Senin-Jumat pukul 09.00 WIB dan 17.00 WIB
- Jadwal BDR SD Kelas 3: Senin-Jumat pukul 09.30 WIB dan 16.30 WIB
- Jadwal BDR SD Kelas 4: Senin-Jumat pukul 10.00 WIB dan 16.00 WIB
- Jadwal BDR SD Kelas 5: Senin-Jumat pukul 10.30 WIB dan 15.30 WIB
- Jadwal BDR SD Kelas 6: Senin-Jumat pukul 11.00 WIB dan 15.00 WIB
Berikut sejumlah link streaming Belajar dari Rumah di 3 saluran yang dapat ditonton secara gratis oleh masyarakat luas, termasuk para peserta didik SD dan PAUD, secara online.
1. Link Situs TV Edukasi Kemendikbud
2. Link Video on Demand TV Edukasi
3. Link Kanal Youtube TV Edukasi
4. Link Kanal Youtube Rumah Belajar
5. Link Playlist Video BDR Kelas 1 SD di Youtube
6. Link Playlist Video BDR Kelas 2 SD di Youtube
7. Link Playlist Video BDR Kelas 3 SD di Youtube
8. Link Playlist Video BDR Kelas 4 SD di Youtube
9. Link Playlist Video BDR Kelas 5 SD di Youtube
10. Link Playlist Video BDR Kelas 6 SD di Youtube
Alasan Kemendikbud Ubah Saluran Tayang BDR
Perubahan saluran penayangan Belajar dari Rumah untuk PAUD dan SD, yang sebelumnya tayang melalui TVRI, didasari sejumlah alasan.
Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud, Hendarman bilang, peralihan saluran penayangan yang berlaku mulai 1 April itu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh kementeriannya.
"Program BDR tidak dapat dilepaskan dari perkembangan situasi pandemi. Oleh sebab itu, evaluasi terus dilakukan secara berkala terhadap program BDR di TVRI dan jadi acuan penentuan kebijakan penayangan," kata Hendarman dalam siaran resmi Kemendikbud pada 27 Maret 2021.
Kemendikbud menggelar evaluasi dengan menggelar survei serta diskusi kelompok (focus group discussion) yang melibatkan 6.200 pemangku kepentingan, termasuk dari daerah tertinggal.
Dia mengklaim hasil evaluasi itu menunjukkan mayoritas responden menilai konten maupun cara penyajian program BDR sudah relevan dengan kebutuhan peserta didik, sekaligus membantu para siswa dan guru mendapatkan tambahan pemahaman pada materi pelajaran.
Survei yang sama, lanjut Hendarman, menyimpukan pula bahwa ada perubahan minat pada media pembelajaran, yakni dari tayangan TV ke media sosial dan beragam platform digital lainnya. Hal ini setidaknya juga dipengaruhi oleh adanya bantuan kuota internet pada 2020 dan 2021.
"Pemangku kepentingan [responden survei dan diskusi] merekomendasikan medium penayangan program BDR di antaranya melalui YouTube, media sosial, TV Edukasi Kemendikbud, dan TV lokal," terang Hendarman,
"Alasan utama publik memilih medium-medium [siaran] tersebut ialah karena bisa ditonton ulang dan mudah diakses," tambah dia.
Editor: Agung DH
