tirto.id - Isu Thomas Tuchel dipecat oleh PSG beredar di media Eropa sepanjang Kamis (24/12/2020) sore. Sang pelatih digosipkan bakal diganti oleh Mauricio Pochettino, mantan juru taktik Tottenham Hotspur. Mungkinkah Pochettino melebihi catatan Tuchel yang membawa klub Paris ke final UCL musim lalu?
Belum ada pernyataan resmi PSG soal pemecatan Thomas Tuchel yang baru saja memimpin tim mengalahkan Strasbourg 4-0 dalam lanjutan laga Liga Perancis pada Kamis (24/12) dini hari. Namun, Simon Stone dari BBC Sport hingga Fabrizio Romano menyebut, sang pelatih Jerman memang ditepikan klub Paris.
Dalam konferensi pers dengan media Jerman, Sport1 usai menekuk Strasbourg, Thomas Tuchel mengeluh tidak mendapatkan pujian yang layak atas keberhasilan PSG menembus final Liga Champions musim lalu, hanya kalah 1-0 dari Bayern Munchen.
"Kami hanya berjarak 1 laga dari memenangi Liga Champions. Namun, saya tidak merasa mendapatkan kredit yang pantas. Ini membuat Anda sedikit sedih dan marah. Anda juga tidak merasa, juara liga di sini (Ligue 1) dianggap sebesar Bayern Munchen memenangi liga mereka (Liga Jerman)," urai Tuchel.
Thomas Tuchel datang ke PSG pada 2018 untuk menempati posisi yang ditinggalkan Unai Emery. Dalam 2 musim, sang pelatih mampu memberikan 6 gelar untuk klub Paris, termasuk treble kompetisi domestik musim lalu (Ligue 1, Coupe de France, dan Coupe de la Ligue).
Selain itu dalam 127 pertandingan menangani PSG, pelatih kelahiran 29 Agustus 1973 ini mampu mengantarkan timnya menang 95 kali, seri 13 kali, dan hanya kalah 19 kali. Total gol yang dicetak Les Parisiens mencapai 337 kali, dengan persentase kemenangan mencapai 74,80 persen.
Meskipun demikian, musim ini PSG kurang menggigit di Ligue 1 2020/2021. Sempat menderita 2 kekalahan beruntun dalam 2 laga awal, klub Paris sementara ada di urutan 3 klasemen Liga Perancis. Mereka mengoleksi 35 poin, tertinggal 1 angka dari sang pimpinan Lyon dan posisi 2, Lille.
Di PSG, Thomas Tuchel mengandalkan formasi 4-3-3, terutama dengan melimpahnya pemain di sektor depan tim, mulai dari Neymar, Kylian Mbappe, Mauro Icardi, Moise Kean, hingga Pablo Sarabia. Meskipun demikian, Tuchel tidak mutlak menganut pola tersebut. Dalam catatan Whoscored, khusus di Ligue 1, sang juru taktik juga pernah mencoba formasi lain, mulai dari 3-5-2, 4-4-2, 4-1-4-1, hingga 3-4-3.
Meski belum pula ada pernyataan resmi, Mauricio Pochettino digadang-gadang sebagai pengganti Thomas Tuchel. Ia menjadi salah satu pelatih elite yang tersedia pada tengah musim seperti ini. Pochettino sudah lama menganggur, sejak didepak oleh Tottenham Hotspur pada musim lalu.
Pencapaian Pochettino tergolong apik di Tottenham. Memang sang pelatih asal Argentina tidak mendapatkan satu trofi saja untuk Spurs. Namun, ia bisa membawa The Lily Whites lolos ke final Liga Champions 2019, hanya tumbang oleh Liverpool di partai puncak. Keberaniannya untuk mencoba pemain muda selama menangani Tottenham juga jadi catatan penting.
Menurut Guillem Ballague, pembicaraan PSG dengan Pochettino setidaknya sudah dilakukan sejak 2 pekan lalu. Para pemain Les Parisiens sudah diberitahu bahwa Poch akan menggantikan Tuchel untuk membantu klub Paris menyelesaikan musim ini.
Seperti Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino memulai karier sepak bolanya sebagai pemain pro terlebih dahulu. Ia pernah bermain untuk Newell's Old Boys, Espanyol, PSG, dan Bordeaux. Poch tercatat punya 20 penampilan untuk timnas Argentina senior.
Memulai karier kepelatihan di Espanyol, sang juru taktik kelahiran 2 Maret 1972 mulai mendapatkan sorotan ketika sukses membuat Southampton (2013-2014) tampil atraktif. Rekornya di Tottenham adalah 54,3 persen kemenangan dari 293 pertandingan (159 menang).
Editor: Agung DH