Menuju konten utama

Ledakan Bom Susulan di 200 Meter dari Mapolrestabes Surabaya

Dugaan sementara yang beredar, ledakan tersebut berasal dari bom yang sebelumnya dibawa pelaku, namun belum diledakkan

Ledakan Bom Susulan di 200 Meter dari Mapolrestabes Surabaya
Walikota Surabaya Tri Rismaharini meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

tirto.id - Ledakan susulan kembali terdengar dari radius 200 meter Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur sekitar pukul 10.00 WIB.

Belum diketahui ledakan apa yang terjadi, namun terdengar sangat jelas oleh sejumlah petugas, awak media dan petugas kesehatan yang berjaga di wilayah aman. Dugaan sementara yang beredar, ledakan tersebut berasal dari bom yang sebelumnya dibawa pelaku, namun belum diledakkan, sebagaimana dilaporkan Antara.

Titik lokasi ledakan masih dijaga ketat, dan petugas yang tidak berkepentingan dilarang masuk dalam radius 200 meter. Penjagaan ketat dilakukan dengan memberikan garis polisi, ditambah penjagaan aparat bersenjata.

Sebelumnya, telah terjadi ledakan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya, Jawa Timur pada Senin sekitar pukul 08.50 WIB.

"Telah terjadi ledakan di tempat kejadian perkara (TKP) Polrestabes Surabaya pukul 08.50 WIB. Penyerangan kendaraan roda dua atau roda empat. Kami memastikan ada korban dari anggota, apakah itu luka atau meninggal dunia, masih diselidiki," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (14/5/2018).

Barung mengatakan pihak Polda Jatim dipimpin Wakapolda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo akan mendatangi TKP tersebut.

"Polda Jatim secara terbuka menyangkut situasi ini. Kita akan mendatangi TKP. Izinkan kami mengonsolidasikan," ucapnya.

Kejadian tersebut diduga merupakan bom bunuh diri dan terjadi tepat di pos penjagaan.

Hal ini diakui oleh Karopenmas Mabes Polri, Brigjen M. Iqbal saat dikonfirmasi. Iqbal yang tengah berada di Surabaya bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku ledakan itu terjadi pagi tadi.

"Ya ada ledakan di depan Polrestabes Surabaya," katanya.

Mantan Kapolrestabes Surabaya ini belum merinci jumlah korban ataupun pelaku. Yang jelas, dari foto yang beredar ada satu orang yang terkapar dekat pos setelah ledakan tersebut. Meski ada Tito di Jawa Timur, teror bom tetap terjadi. Namun, Iqbal menegaskan, Tito sendiri tidak terluka karena berada di lokasi berbeda.

"Kapolri saat ini ada di Polda Jatimnya," tegas Iqbal.

Sebelumnya, Iqbal sempat mengatakan bahwa Surabaya dan Indonesia berada dalam posisi aman. Sayangnya, ledakan beruntun melanda Jawa Timur. Selain ledakan di Mapolrestabes Surabaya, ledakan sempat terjadi di dekat Polsek Taman, Sidoarjo dan tiga gereja di Surabaya.

Titik lokasi ledakan masih dijaga ketat dan dilarang masuk dalam radius 200 meter dengan penjagaan ketat aparat bersenjata serta dibatasi menggunakan garis polisi. Sejumlah perawat, lima mobil ambulans, dan satu mobil pemadam kebakaran serta awak media juga dilarang memasuki titik lokasi ledakan, karena masih belum dinyatakan aman.

Sebelumnya, pada Minggu (13/5/2018) pagi, tiga bom meledak di tiga gereja berbeda di Surabaya. Ketiga lokasi tersebut adalah Gereja Maria Tak Tercela, GPPS Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, serta GKI Diponegoro.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga kuat pelaku bom bunuh diri di Surabaya masih satu keluarga. Mereka diduga baru pulang dari Suriah dan tergabung dalam ISIS.

Akibat dari aksi teror di Surabaya ini, sejauh ini, 14 orang dikabarkan meninggal dunia, enam di antaranya merupakan pelaku. Sementara korban luka mencapai 43 orang.

Baca juga artikel terkait BOM SURABAYA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Hukum
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani