Menuju konten utama

Lebaran 2018: Polda DIY Kerahkan 2.704 Personil untuk Pengamanan

Polda DIY mengerahkan sebanyak 2.704 personil kepolisian untuk mengamankan perayaan Idul Fitri 2018.

Lebaran 2018: Polda DIY Kerahkan 2.704 Personil untuk Pengamanan
Ilustrasi. Personil Polisi Tim Situasi Aman Tertip Rakyat (STAR) memantau siatuasi dari sepeda motor pada malam takbiran Idulfitri di pusat Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabu (24/6) malam. ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Sebanyak 2.704 personil akan disiagakan oleh Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Operasi Ketupat Progo 2018 yang akan berlangsung selama 18 hari, dari 7 sampai 24 Juni 2018.

"Kita mengerahkan segala kekuatan yang ada dalam rangka pengamanan Idul Fitri atau Lebaran nanti," kata Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) Brigjen Ahmad Dhofiri seusai Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 2018 di halaman Markas Polda DIY, Rabu (6/6/2018).

Dhofiri mengatakan, selain personel Polri, pengamanan Lebaran juga akan melibatkan sekitar 2.000 personel dari berbagai instansi terkait seperti TNI, Dishubkominfo, Satpol PP, Jasa Raharja, Dinkes DIY, Orari, Basarnas, serta Organda sehingga total kekuatan personel yang akan dikerahkan selama Operasi Ketupat Progo 2018 adalah 4.700 orang.

Menurut dia, ribuan personel Polri bersama berbagai instansi lain akan disebar di 31 pos pengamanan di seluruh DIY dan jalur jalan atau tempat-tempat keramaian yang berpotensi tempat penumpukan pengunjung.

Dhofiri mengatakan pada Lebaran 2018 ada empat aspek yang menjadi fokus perhatian Polda DIY, yakni kemacetan arus lalu lintas, stabilitas pangan, antisipasi bencana, dan terorisme.

"Keempat-empatnya kita antisiapsi semua, seperti bencana kita punya Gunung Merapi yang beberapa kali erupsi, kemacetan lalu lintas, jalur-jalur wisata, termasuk di pantai," kata dia.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menjadi inspektur upacara ini kembali mengingatkan masyarakat agar tidak lengah terhadap berbagai potensi kejahatan selama Lebaran.

"Kalau terorisme saya mohon kepolisian bisa mewaspadai hal-hal seperti itu," kata dia.

Sultan juga berharap untuk menghindari kemacetan seluruh jalan alternatif dilengkapi tanda atau petunjuk yang mudah dipahami pemudik.

"Jalan-jalan alternatif yang mungkin tidak ada tanda lalu lintas agar diberi, sehingga kalau pemudik masuk dari luar Yogyakarta lewat Prambanan tidak mesti harus melalui Jalan Solo," kata dia.

Sesuai catatan Polda DIY, titik rawan macet pada Lebaran 2018 di wilayah Polresta Yogyakarta meliputi Jalan Magelang, Ahmad Yani atau Malioboro, Simpang Garuda, Jembatan Kewek, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Matarm, serta Jalan Diponegoro.

Di wilayah Polres Sleman, titik rawan macet antara lain di Simpang empat Jombor, Demak Ijo, Jalan Kaliurang, Bundaran UGM, pertigaan Gamping, serta Jalan Solo-Prambanan.

Titik rawan macet di wilayah Polres Bantul yakni pertigaan Kretek, pertigaan Piyungan-Patuk, Srandakan dan jalan Parangtritis-Yogyakarta.

Selanjutnya, ttitik rawan macet di wilayah Polres Gunung Kidul yakni pertigaan Baron, pertigaan Patuk, simpang tiga Sambipitu, jalan arah Goa Pindul, serta Pantai Indrayanti.

Sedangkan di wilayah Polres Kulon Progo, titik rawan kemacetan antara lain di pertigaan Congot, pertigaan Demen (Temon), SPBU Wates, Pertigaan Toyan, lampu merah Terminal Wates, lampu merah Ngeplang (Sentolo), serta lampu merah Karangmojo (wates).

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2018

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo